Suara.com - Eksekusi mati terpidana kasus narkoba akan dilakukan pekan ini. Hal itu dibenarkan oleh Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
"Kalau tidak ada perubahan. Makanya saya harapkan semua pihak memahami ini," kata Prasetyo.
Dia mengakui sampai saat ini rencana eksekusi mati menjadi pro dan kontra dari berbagai kalangan. Maka dari itu ia berharap masyarakat memahami tujuan dari eksekusi mati tersebut.
"Kami menyadari sementara ada pihak yang tidak sepaham, tetapi bagaimana pun ini bukan satu pekerjaan yang menyenangkan, tapi harus dilakukan," ujar dia.
Prasetyo mengaku sampai sekarang dia masih menunggu laporan akhir proses persiapan eksekusi mati dari tim Jaksa eksekutor. Para calon terpidana mati kini sudah diisolasi untuk persiapan eksekusi.
"Saya masih menunggu laporan akhir. Isolasi sudah, dan mereka juga sudah melakukan pendampingan-pendampingan," tutur dia.
Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga telah memberikan notifikasi. Para keluarga terpidana mati juga telah dihubungi dan permintaan terakhir dari terpidana juga dipenuhi.
"Semua tahapan sudah kami lalui," tutur dia.
Dia menambahkan, sampai saat ini terpidana kasus narkoba yang akan dieksekusi mati itu adalah sebanyak 14 orang. Di antaranya dari Nigeria, Zimbabwe, Pakistan, India.
"Nama orang Cina ada, tapi apakah warga negara Cina atau bukan saya nggak tahu," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia