Suara.com - Produksi gula aren hasil kerajinan masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini masuk terbesar di dunia. Jumlah produksinya sampai ratusan ton per bulan.
"Kita bangga beberapa daerah di Tanah Air melakukan studi banding gula aren ke Lebak," kata Kepala Seksi Program Mesin dan Kimia Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Sapei di Lebak, Jumat (19/8/2016).
Pemerintah daerah terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan melalui usaha kerajinan gula aren jenis cetak dan halus. Kelebihan gula aren Kabupaten Lebak, selain rasanya manis dan dapat bertahan lama juga beraroma serta kadar gulanya relatif kecil sehingga cocok bagi penderita diabetes.
Permintaan gula aren untuk pasar domestik dan mancanegara hingga kini cenderung tinggi karena masuk kategori makanan organik tanpa menggunakan zat kimia. Selain itu juga gula arena Lebak memiliki sertifikat internasional sehingga menembus pasar dunia.
Mereka para konsumen produksi gula aren selain digunakan untuk pencampur makanan pemanis juga bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit.
"Kami yakin perajin gula aren di Lebak menjadikan andalan ekonomi masyarakat, juga menyerap lapangan pekerjaan," katanya.
Menurut dia, perajin gula aren itu tersebar di Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cigemblong, Bayah, Cihara, Cibeber, dan Muncang. Saat ini, produksi gula aren di Kabupaten Lebak pada 2015 tercatat 8.722.500 kilogram (Kg) dengan nilai produksi perguliran ekonomi Rp96 miliar lebih dari 5.815 unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 11.507 orang.
"Saya kira Lebak hingga kini sebagai penghasil gula aren terbesar di dunia dan mengalahkan Thailand, Malaysia dan Vietnam," katanya.
Ia mengatakan, produksi gula aren jenis semut kini sudah dipasarkan di sejumlah hotel berbintang di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Bandung dan Bali. Tidak heran jika menginap di hotel berbintang selalui ditemukan gula semut Kabupaten Lebak.
Biasanya, gula semut itu dicampur dengan makanan roti, kopi dan makanan lainnya. Selain itu juga gula cetak dipasok ke beberapa negara di Eropa, seperti Belanda, Italia dan Inggris.
"Kami berharap kedepan produksi gula aren Lebak bisa memasok ke semua negara di dunia," katanya.
Sementara itu, Anwar, seorang perajin gula aren warga Sobang Kabupaten Lebak mengatakan dirinya setiap bulan mengekspor gula aren ke Belanda sekitar 20 ton dengan menggunakan angkutan dua kontainer. Ia memasok ke negara lain karena sudah memiliki sertifikat pangan organik internasional sehingga mendapat kepercayaan dari konsumen dunia.
"Dengan sertifikat internasional itu tentu omzet penjualan ke luar negeri meningkat," katanya.
Ia menjelaskan permintaan ekspor itu karena dilengkapi dengan sertifikat pangan organik internasional yang dikeluarkan pemerintah. Masyarakat Belanda sangat menyukai gula aren Kabupaten Lebak sebagai bahan pemanis minuman maupun aneka jenis makanan. Bahkan, gula aren bisa dicampur pemanis makanan roti.
"Kami menjamin gula aren ini alami dan menyehatkan karena tidak terdapat bahan kimia," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU