Menteri Luar Negeri Iran Mohammad-Javad Zarif pada Sabtu (20/8/2016) mengatakan Irak berada di garis depan dalam perang melawan teror dan Iran mendukung rakyat serta Pemerintah Irak dalam perangnya melawan teror.
"Kami yakin rakyat dan Pemerintah Irak sejauh ini telah berhasil dalam perang melawan teror dan fanatisme," kata Zarif kepada kantor berita resmi Iran, IRNA.
Zarif, yang bertemu dengan Ketua Parlemen Irak Salim Al-Jabouri --yang sedang berkunjung, memuji apa yang ia katakan sebagai kestabilan politik di Irak.
Ia menyampaikan harapan bahwa rakyat Irak berjuang melawan teror dan fanatisme dapat menciptakan persatuan di kalangan semua kelompok suku di Irak dan pengikut berbagai agama di negeri itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Minggu pagi (21/8/2016).
Sementara itu, Al-Jabouri menyampaikan terima kasih kepada Iran atas dukungannya buat rakyat dan Pemerintah Irak dalam perang melawan teror. Ia juga mengatakan Iran adalah negara penting dan berpengaruh di wilayah tersebut.
Ketua Parlemen Irak itu mengatakan teror adalah ancaman menengah yang paling penting bagi seluruh wilayah tersebut dan berkat persatuan nasional, Pemerintah Irak telah mencapai kemenangan besar dalam perang melawan teror.
Pada Kamis (18/8), tak kurang dari 12 orang tewas dan 36 orang lagi cedera, dalam serangan mortir oleh petempur IS terhadap satu kamp pengungsi di Provinsi Salahudin, Irak Utara, kata satu sumber keamanan provinsi.
Peristiwa tersebut terjadi pada pagi hari, ketika anggota IS menembakkan banyak peluru mortir ke kamp pengungsi di satu pabrik semen yang sudah kosong di bagian utara Kota Kecil Baiji, sekitar 200 kilometer di sebelah utara Baghdad, kata sumber itu --yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
Kamp tersebut didirikan untuk menerima ratusan keluarga yang kehilangan tempat tinggal mereka di Kota Kecil Shirqat, yang terkepung dan berada 280 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad. Shirqat telah berada di bawah kekuasaan IS sejak Juni 2014, kata sumber tersebut.
Banyak orang yang tewas dan cedera adalah perempuan dan anak kecil.
Banyak keluarga di Shirqat dan kota besar dan kecil lain yang dikuasai gerilyawan dihalangi meninggalkan rumah mereka oleh anggota IS yang menggunakan mereka sebagai tameng manusia selama serangan militer. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka