News / Metropolitan
Senin, 22 Agustus 2016 | 12:04 WIB
Sejumlah kendaraan yang melintas di genangan banjir rob di kawasan pasar ikan Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta, Selasa (7/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta membangun Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk mencegah bencana banjir. Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Tarmijo Damanik mengatakan sebanyak 50 KSB telah didirikan di titik rawan bencana banjir untuk mengantisipasi dampak bencana banjir.

"Saat ini kita sudah siap 50 KSB (Kampung Siaga Bencana) yang ada di beberapa kelurahan yang menjadi titik rawan bencana banjir. KSB ini nanti menjadi tempat penampungan logistik juga mengolah dan mendistribusikannya," ujar Damanik kepada wartawan, Senin (22/8/2016).

Tak hanya itu, Damanik menilai KSB nantinya dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Dinsos DKI juga akan memberikan bahan logistik untuk diolah oleh masyarakat.

"Masyarakat sendiri yang akan mengolah dan mendistribusikannya. Karena masyarakat yang mengetahui keadaan daerahnya masing-masing. Kita berikan bahan. Masyarakat berperan aktif di sana. Karena tanpa peran masyarakat, penanganan bencana seperti ini tidak akan berjalan efektif," paparnya.

Adapun masyarakat yang akan membantu diantaranya seperti karang taruna, pekerja sosial, masyarakat serta tokoh masyarakat,

Sementara itu, Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Dinsos DKI Jakarta Sahrul mengatakan dalam program KSB juga bisa memproduksi makanan cepat saji dalam waktu empat jam sebanyak 1.000 bungkus nasi.

"Program KSB juga memproduksi rata-rata sehari bisa 3.000 bungkus (nasi) sesuai kebutuhan. Jadi KSB ini menurut kami cukup efektif, karena dengan adanya KSB, apabila masyarakat terkena bencana pada siang hari, paling lama malam harinya mereka sudah dapat makan nasi bungkus. Tergantung situasi. Bisa lebih cepat," kata Sahrul.

Lebih lanjut, Sahrul menuturkan, KSB sudah berdiri sejak tahun 2014 sebanyak 30 KSB sampai tahun 2015. Tahun ini tambah 20 KSB menjadi 50 KSB. Kata Sahrul, pihaknya menargetkan 76 KSB pada 2017, yang akan didirikan di titik-titik rawan bencana.

"Jika bencana banjir sudah menurun, KSB bisa menanggulangi bencana lainnya. Seperti bencana kebakaran dan bencana sosial seperti tawuran atau kekisruhan lainnya. KSB tetap bisa difungsikan. Karena fungsi KSB sendiri menyediakan kebutuhan dasar secepat mungkin bagi korban yang terkena dampak bencana," ungkapnya.

Load More