Suara.com - Bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersedia diusung PDI Perjuangan menjadi calon wakil gubernur Jakarta di pilkada periode 2017-2022, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan partainya akan bermusyawarah dulu untuk memutuskan sikap apakah ikut mendukung atau tidak.
Arsul menegaskan sikap PPP saat ini tidak mau mendukung Ahok sebagai calon gubernur Jakarta.
"Yang penting PPP cagubnya, yang jelas kalau cagub adalah Ahok, PPP nggak (tidak mau mendukung Ahok). Kalau Ahok cawagub, kami musyawarahkan lagi, kami harus bertanya dulu," kata Arsul di DPR, Rabu (24/8/2016).
PPP tidak mau terburu-buru memutuskan sikap. Partai ini masih melakukan pemetaan politik dengan mempertimbangkan dinamika yang berkembang.
"Kami masih melakukan pemetaan," kata anggota Komisi III DPR.
Ahok sendiri sekarang sudah didukung oleh tiga partai: Nasdem, Hanura, dan Golkar. Gabungan tiga partai ini sebenarnya sudah cukup untuk tiket maju ke pilkada. Tetapi, Ahok dan partai pendukungnya belum memutuskan siapa pasangan ke bursa pilkada nanti.
Usulan Ahok sebaiknya maju jadi calon wakil dilontarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan apabila Ahok ingin diusung PDI Perjuangan sebaiknya sebagai calon wakil gubernur Jakarta saja. Sebab, jumlah kursi PDI Perjuangan di DPRD mencapai 28 kursi, lebih banyak ketimbang gabungan kursi tiga partai pendukung Ahok.
Ahok kemudian menanggapi pernyataan Andreas dengan nada bercanda.
"Memang. Gua memang semuanya itu cocoknya wagub kok. Karena apa? Karena gubernur aslinya itu kan masih Joko Widodo, gua masih wagub," kata Ahok usai menghadiri acara di Jalan Cikini Raya 90, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Ahok, Jokowi sekarang memang sudah menjadi Presiden RI, tetapi sebenarnya statusnya hanya dipinjam menjadi Kepala Negara. Sedangkan Ahok diberi peran sebagai pejabat gubernur.
"Cuma karena dipinjemin (untuk jadi) Presiden, jadi gua kaya akting gubernur," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana