Suara.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibakan bangunan dikawasan Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan.
Demikian dikatakan Syarif seusai menerima belasan warga Rawajati di ruang rapat fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (26/8/2016).
"Mendukung memindahkan warga tapi kalau hak-haknya terpenuhi, sekarang belum terpenuhi," kata Syarif.
Syarif menerangkan, ada sekitar 60 - 73 kepala keluarga di Rawajati siap untuk direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa milik pemerintah provinsi DKI Jakarta. Namun mereka meminta tiga syarat.
Pertama, tempat relokasi dekat. Warga meminta dipindahkan di Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.
"Atau yang sangat dekat lagi dibangun rusnaawa baru di Jaksel, nah sekarang mau dipindahkan di Rusun Marunda, Jakarta Utara," kata Syarif.
Kedua, mereka meminta kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menjamin anak-anak mereka yang masih duduk di bangku sekolah langsung mendapat tempat pendidikan baru dan tanpa harus mendaftar lagi.
"Dan yang ketiga tempat usaha. Kalau itu dipenuhi mereka mau pindah. Setelah tiga syarat itu dipenuhi," ujar dia.
Politisi Partai Gerindra ini menilai pemprov DKI dibawah kepemimpinan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kurang sabar dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat yang ingin direlokasi.
"Kadang-kadang pemerintah nggak sambaran. Kalau pemerintah telaten bahasa Jawanya selesai," katanya.
Lebih lanjut, warga Rawajati yang bangunan rumahnya berdekatan dengan rel kereta api Kalibata - Pasar Minggu sebelumnya sudah pernah diberikan surat peringatan satu (SP 1) dan SP 2 pada tahun 2015 lalu oleh kota administrasi Jakarta Selatan.
"Dia (wali kota Jaksel) ngancam tanggal 1 September ini (mau ditertibkannya). Istilahnya daur ulang SP 1 tahun 2015 dulu," katanya.
Syarif menerangkan kenapa SP 1 yang pernah dilayangkan tahun 2015 lalu tidak ditindak lanjuti, hal ini dikarenakan tidak ada rusun untuk menampung mereka. Saat ini rusun siap namun berada di kawasan Marunda, Jakarta Utara, sehingga warga menolak karena merasa kejauhan.
"Tiba-tiba terpenuhi rusunawanya di Marunda, warga masih nggak mau tapi (kalau dipindahkan di sana)," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
 - 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!
 - 
            
              Gebrakan Ambisius Prabowo: Whoosh Tembus Banyuwangi, Pasang Badan Soal Utang