Suara.com - Partai Demokrat mengklaim, sejumlah lembaga survei politik menilai elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengalami penurunan akhir-akhir ini. Atas dasar hal itu, partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono membuka peluang untuk mendukung calon yang lainnya guna menyaingi Ahok.
"Pilkada kita masih mengamati, ya di sisi lain ada yang elektabilitasnya turun, di sisi lain ada yang naik. Kami melihat Ahok menurun sedangkan yang lain-lain malah naik. Itu berdasarkan survei lembaga-lembaga lain, sehingga berpeluang, bisa jadi (dukung calon lain) bisa jadi," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan usai menghadiri acara Wisuda XV Universitas Al-Azhar Indonesia di gedung Manggala Wanabakti, jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
Kata Syarief, peta politik menyongsong hari akhir pemilihan gubernur DKI Jakarta masih sangat dinamis. Meski begitu, dia tetap berharap agar partainya dapat memutuskan calon yang didukung dalam Pilgub DKI Tahun 2017 mendatang.
"Jadi sangat dinamis, kami masih belum putuskan, Insya Allah tidak lama lagi akan kita putuskan," kata Syarief.
Mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tersebut mengatakan bahwa yang dilakukan oleh Partai Demokrat saat ini adalah membangun komunikasi dengan semua partai politik, termasuk juga dengan parpol pendukung Ahok. Namun, Syarief mengaku belum pernah menjalin komunikasi dengan para calon yang akan diusung partainya.
"Nanti, sebelum tanggal 20 September lah. Kita masih taraf mengamati. Semua parpol kita komunikasi. Kami tidak melakukan komunikasi langsung tetapi Partai Demokrat di tingkat wilayah dan daerah ke siapa saja," kata Syarief.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!