Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan, Presiden Joko Widodo perlu memberikan penjelasan kepada publik bila ada pertanyaan tentang Komjen Pol Budi Gunawan. Budi ditunjuk Presiden menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso.
Budi sendiri pernah dijadikan tersangka oleh KPK pada kasus rekening gendut. Namun penetapan tersangka Budi dibatalkan karena adanya putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dari gugatan praperadilan yang dilayangkan Budi.
"Menurut hemat saya, Pak Presiden tetap perlu memberikan penjelasan ke publik jika banyak pertanyaan pertimbangan mengapa memilih Budi Gunawan menjadi KaBIN tersebut mengemuka," kata Hanafi dihubungi, Jakarta, Jumat (2/9/2016).
DPR, sambungnya, akan melakukan fit and proper test terhadap Budi dalam waktu dekat. Dia menerangkan, fit and proper test di DPR hanya sebatas meminta pertimbangan, bukan dalam kerangka menerima atau menolaknya.
"Sehingga, DPR tidak punya ruang yang luas untuk mempermasalahkanya,"kata dia.
Politikus PAN ini berharap, penunjukkan Budi Gunawan menjadi Kepala BIN oleh Presiden, ada peningkatan performa polisi dalam mengelola data intelijen dari BIN. Sebab, dia menilai, selama ini polisi sering mengatakan bahwa data intelijen kurang lengkap sehingga kesulitan menjawab untuk bertindak.
"Momentum KaBIN dari polisi ini saya meyakini koordinasi Polri dan BIN akan menjadi lebih sinergi lagi," kata dia.
Di sisi lain, sambungnya, performa BIN dibawah Sutiyoso yang sudah on the right track harus ditindaklanjuti dan dikembangkan agar lebih progresif lagi. Dia mengatakan, ada beberapa kasus yang perlu dicontoh dari kinerja BIN di bawah kepemimpinan Sutiyoso, misal penanganan berkaitan kasus BLBI, Aceh & Papua, dan kontra-terorisme.
Hanafi juga mengingatkan, sesuai dengan pasal 10 UU nomor 17/2011 tentang Intelijen negara, disebutkan bahwa BIN merupakan alat negara yang menyelenggarakan fungsi intelijen dalam dan luar negeri.
"Jadi saya hanya ingin mengingatkan, loyalitas KaBIN adalah kepada NKRI bukan pada rezim atau individu tertentu. Soal layak atau tidak, saya kira pak BG punya kewibawaan yang bagus menjadi KaBIN & bersinergi dengan Polri & TNI," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI