Suara.com - District Manager Marugame Udon untuk Indonesia Iwan Liono mengakui pemberitaan yang menyebutkan Marugame Udon memakai bahan masakan yang habis masa pakainya telah meresahkan.
"Saya mewakili ratusan karyawan merasa resah atas dugaan yang tersebar karena memberikan dampak negatif pada kami," kata Iwan dalam pernyataan pers Hotel The Sultan Jakarta, Jalan Jenderal Gatot Subroto, hari ini.
Iwan menegaskan pemberitaan tersebut tidak menyajikan data yang akurat.
"Jika hal ini tidak diklarifikasi akan berdampak kepada kami semua yang menggantungkan mata pencaharian terhadap Marugame," kata dia.
Iwan memastikan perusahaannya selalu menggunakan bahan-bahan makanan berkualitas.
"Saya bekerja di Marugame sejak didirikan dan saya pastikan bahwa operasional kami tidak menggunakan bahan kadaluwarsa," kata dia.
Isu Pizza Hut dan Marugame Udon diduga memakai bahan kadaluwarsa muncul setelah digulirkan oleh Majalah Tempo dan BBC Indonesia.
Minggu siang, tagar Pizza Hut langsung menjadi trending topic di Twitter di zona Indonesia.
Hasil investigasi Majalah Tempo terhadap kasus tersebut akan diturunkan dalam laporan utama, Senin (5/9/2016), dengan judul Kedaluwarsa di Restoran Waralaba. Majalah Tempo diberi kata pengantar bahwa dua merek kedai makan yang sudah mendunia, Marugame Udon dan Pizza Hut, diduga menggunakan bahan masakan yang sudah habis masa pakainya. Meski belum tentu membahayakan tubuh, praktek memperpanjang masa kedaluwarsa…"
Sore ini, Pizza Hut juga akan mengklarifikasi pemberitaan.
Berita Terkait
-
Akhir Bulan Gak Nangis! Pizza Hut Bagi-Bagi Promo Tebus Murah: Pasta, Pizza, Dessert, Mulai 25rb
-
Promo Pizza Hut BCA Payday: Sikat Diskon 40 Persen untuk Paket 2 Pizza, Cuma Rp198 Ribu!
-
9 Restoran Promo Kemerdekaan Murah-Murah, Ada Marugame Udon sampai A&W
-
Penjualan KFC dan Pizza Hut Anjlok di Amerika, Gara-gara Efek Boikot?
-
Iklan Pizza Terpanjang di Dunia Tuai Perhatian, Tonjolkan Ukuran Jumbo dengan Saus Menggugah Selera
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka