Suara.com - Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius berbagi tips cara cara mencegah agar paham radikal dan terorisme tidak tumbuh subur di Tanah Air. Salah satunya dengan mempertahankan nilai-nilai keindonesiaan yang dirangkum dalam Empat Pilar MPR, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Empat Pilar ini adalah komitmen bangsa Indonesia yang harus dijaga, karena itu fondasi yang dapat menyatukan bangsa Indonesia," kata Suhardi saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Nasional Empat Pilar MPR RI dan Kesadaran Bela Negara di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Suhardi menjelaskan era globalisasi dan teknologi informasi yang sudah begitu canggih membawa perubahan hampir di semua bidang, baik ideologi, politik, ekonomi, maupun sosial budaya, yang memiliki sisi positif dan negatif. Salah satu dampak negatif adalah terkikisnya nasionalisme.
"Di tengah reduksi nasionalisme yang terjadi saat ini adalah masuknya paham-paham yang bermacam-macam, termasuk paham radikal. Ini yang tidak boleh terjadi. Perubahan nilai sosial ini jangan sampai dibawa menjadi tidak baik," ujarnya.
Ia mengatakan seluruh komponen bangsa harus berusaha menjaga agar sel-sel radikalisme tidak bergerak terus memengaruhi dan mencuci otak anak-anak dengan paham-paham radikal yang bisa mengancam keutuhan NKRI. Jaringan teroris di Indonesia masih ada dan terus berkembang. Masyarakat wajib mewaspadai keberadaan teroris serta gerak-geriknya.
"Teroris sekarang beraksi dalam kelompok kecil. Masyarakat harus terus waspada. Apalagi saat ini menjadikan seseorang sebagai pelaku teror tidak perlu lagi pergi mengenyam pendidikan di Afghanistan atau di tempat lainnya seperti yang dilakukan kelompok teror yang dulu," ujar Kepala BNPT dalam paparannya.
Ia mengatakan dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, saat ini generasi baru teroris cukup diasah secara intensif melalui media sosial dengan memanfaatkan internet.
"Sekarang ini kalau mau membaiat seseorang cukup melalui chatting saja. Seperti yang terjadi di Medan kemarin. Pelaku cukup dicuci otaknya melalui dunia maya, tidak perlu harus datang ke yang membaiat," katanya.
Hadir dan menjadi pembicara di sarasehan yang dibuka Ketua MPR Zulkifli Hasan tersebut di antaranya Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, Wakil Ketua Bidang Internal Komnas HAM Ansori Sinungan, pengamat intelijen dan terorisme Wawan Hadi Purwanto, Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI I Wayan Midhio, dan Koorsahli Kapolri Irjen Pol Burhanuddin Andi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada