Suara.com - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melarang penjualan dan pemotongan hewan kurban di pinggir jalan mendapat reaksi keras, bahkan dinilai mengubah tradisi perayaan Idul Adha di Jakarta.
"Seharusnya bukan larangan yang dilakukan, namun berikan solusi bagi warga. Saya pikir nggak usah dilarang, tapi dicarikan tempat untuk sementara waktu. Yang penting dijaga kebersihannya, kesehatannya," kata pakar hukum tata negara Yusril Izha Mahendra, di Jakarta, Senin.
Menurut Yusril, Idul Kurban yang dijalankan merupakan tradisi keagamaan masyarakat Islam.
Karenanya, kalau itu terus ditentang, akan semakin banyak yang tersinggung mengingat masalah ini sangat sensitif.
"Karena itu perlu orang yang bijak untuk menyelesaikannya. Ini harus segera dibenahi," ujar Yusril lagi.
Mantan Menteri Hukum dan HAM itu menilai, seharusnya Ahok mencontohkan negara India. Di negara itu, memang ada daerah yang dilarang pemotongan sapi, namun di wilayah lain yang dihuni umat Islam, Idul Kurban masih tetap bisa dilaksanakan.
"Di sana saja orang India memahami, kenapa pak Ahok tak mengerti. Jadi, ini hanya persoalan kebijakan saja," ujarnya pula.
Menurutnya, kebijakan yang dilakukan Ahok itulah yang bisa menyebakan terjadi permasalahan.
Terlebih, di Jakarta mayoritas warga menganut agama Islam dan mengharapkan diubah kebijakan yang dibuat Gubernur DKI saat ini, kata Yusril lagi.
"Walaupun bukan muslim, seharusnya pak Ahok memahami, untuk mencegah reaksi dan ketidaksukaan dari masyarakat," katanya.
Sementara itu, relawan Duta Yusril menyerahkan sembilan ekor sapi dan 20 ekor kambing di lima wilayah DKI Jakarta untuk kurban tahun ini.
"Doa kami berkurban untuk memenangkan pak Yusril Ihza Mahendra," ujar Fery Noor, Ketua Duta Yusril. (Antara)
Berita Terkait
-
Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Ini Kata Menko Yusril
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Perpol Jabatan Sipil Polri Jadi Bola Panas, Komisi Reformasi Turun Tangan Bahas Polemik
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
PPATK Rilis Indeks APUPPT: Penegakan Hukum Tak Cukup Tangkap Pelaku, Aliran Dana Harus Ditelusuri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra