Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, jaringan teroris dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur belum habis. Meskipun, pimpinannya Santoso sudah tewas dan tangan kanannya Basri sudah ditangkap oleh Satgas Tinombala.
Menurut Suhardi ideologi radikalisme kelompok ini masih bisa terus berkembang di masyarakat. Karenanya, dia mengatakan akan melakukan koordinasi lintas kementerian sebagai pencegahan ideologi radakalisme seperti itu.
"Jangan terlalu dini. Namanya mindset, ideologi tidak mudah. Makanya yang saya terapkan di BNPT ada soft approach. Bagaimana kita mereduksi radikalisme. Itu kita coba terapkan, kita rangkul semua," kata Suhardi di DPR, Kamis (15/9/2016).
Dalam penindakan terorisme, BNPT juga sudah menggandeng KomnasHAM untuk memberikan pemahaman persoalan terorisme. Sehingga, saat ini, perlakuan terhadap terorisme lebih manusiawi.
"Sekarang kita lihat perlakuannya sangat manusiawi dan tidak mencreate sel-sel baru terorisme," ujarnya.
Untuk diketahui, Basri yang merupakan tokoh MIT ditangkap Satgas Tinombala pada Rabu (14/9/2016). Pria yang bertugas menjadi pengganti teroris Santoso ini, ditangkap tanpa perlawananan di Sungai Puna, Poso.
Tag
Berita Terkait
-
Temuan Dana Terorisme Harus Dikoordinasikan dengan Polri dan BNPT
-
Densus 88 Telusuri Dana Asing Dicurigai Mengalir untuk Terorisme
-
Jokowi Pertanyakan Pendekatan Militer dalam Atasi Terorisme
-
Tiga Perempuan Dicurigai Ingin Ledakkan Bom di Gereja Paris
-
Australia Paling Banyak Kirim Duit untuk Teroris Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra