Suara.com - Jaksa penuntut umum mencecar ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar dengan pertanyaan seputar kenapa paper bag yang dibawa Jessica Kumala Wongso bergeser saat berada di atas meja 54, kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat. Pergeseran tersebut terlihat dalam tayangan rekaman CCTV yang pernah diputar di pengadilan.
Namun, Rismon tidak bisa menjelaskan secara rinci apakah pergeseran tas tersebut terjadi karena aktifitas Jessica atau bukan. Dia hanya menyampaikan dugaan pergeseran tersebut terjadi karena perubahan intensitas antar frame rekaman CCTV. Namun, kata dia, hal ini harus tetap dianalisa lebih dalam.
"Yang saya lihat adanya perubahan intensitas. Ini harus dianalisa ada dugaan perubahan intensitas antar frame. Terus dinyatakan diklaim sejajarkan paper bag. Maksudnya disejajarkan, disusun," kata Rismon dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Mendengar hal tersebut, jaksa Sugih Carvalho kembali menanyakan hasil analisa Rismon mengenai apakah benda tersebut digeser Jessica atau tidak. Rismon mengaku tidak dapat memastikannya karena dasar analisanya hanya secara parsial.
"Saya nggak tahu (karena) saya fokus terhadap beberapa pergerakan (Jessica)," kata Rismon.
"Jadi hantu yang menggeser?" kata jaksa Sugih.
Jaksa mempertanyakan mengapa Rismon tak menganalisa rekaman video tersebut secara komprehensif. Bahkan, jaksa Sugih menuding Rismon hanya menganalia rekaman video berdasarkan permintaan tim kuasa hukum Jessica.
"Permintaan penasehat hukum? Nggak boleh dong parsial, fair, dan harus jujur. Kalau mengamati itu (berarti) hanya menguntungkan terdakwa," kata Jaksa Sugih.
Jaksa Sugih kemudian membandingkan analisa Rismon dengan saksi ahli digital forensik Puslabfor Polri Muhammad Nuh Al Azhar yang menganalisa rekaman CCTV sejak Jessica masuk kafe sampai Mirna kolaps usai meminun es kopi Vietnam.
"Kalau M Nuh itu menganalisa dari awal hingga akhir," kata jaksa Sugih.
"Pak M. Nuh punya data primer," Rismon menjawab.
Ketua majelis hakim Kisworo kemudian menengahi perdebatan tersebut. Jaksa dimintai menyudahi pertanyaan karena kesempatan sudah habis.
"Cukup, cukup, sekarang gantian," kata hakim Kisworo.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat