Suara.com - Pesilat putri Bali Ni Made Dwiyanti ternyata sedang hamil muda ketika pada Sabtu berlaga dan meraih emas cabang pencak silat PON XIX di gelanggang pencak silat Graha Laga Satria ITB Jatinangor, Sumedang.
Untungnya bukan partai tanding yang dia ikuti, melainkan nomor seni ganda putri yang dia tampilkan dengan apik bersama rekannya Sang Ayu Ketut Sidan W.
"Iya, baru hamil satu bulan," kata Dwiyanti setelah menerima kalungan medali, Sabtu.
Dwiyanti dan Sang Ayu mendapatkan apresiasi tertinggi dari para juri dengan total skor 571.
"Saya plong sudah menyelesaikan tugas dengan baik dengan emas ini," katanya.
Dengan medali emas tersebut, pasangan Ni Made Dwiyanti dan Sang Ayu juga berhasil mempertahankan gelar juara dari dua kali PON sebelumnya di nomor yang sama.
"Bukan lawan tanding yang berat bagi kami. Yang paling berat adalah mengalahkan diri sendiri karena kadang kita bosan dan jenuh, itu yang harus kita lawan," kata Dwiyanti.
"Kami sudah berjuang bersama sejak 2005, saling yakin satu sama lain adalah faktor penting," tambah Sang Ayu.
Sebelumnya, Bali telah meraih satu medali perak dari nomor seni perorangan putri, satu perunggu dari nomor seni perorangan putra dan satu perak dari nomor seni beregu putri.
Di nomor seni beregu putri, pasangan pesilat Jawa Timur dan Jawa Barat mendapatkan total skor yang sama, yaitu 569 sehingga untuk menentukan siapa peraih medali perak para juri melihat nilai unsur teknik serang bela dari kedua pasangan.
Pasangan pesilat Jatim Annika Alfiani Zaita dan Widjayanti Ratu Ningrat keluar sebagai runner-up setelah memiliki skor unsur teknik serang bela 230, satu angka lebih tinggi dari pasangan pesilat Jabar.
Ririn Rinasih dan Riska Hermawan dari Jabar oleh karena itu harus legowo dengan medali perunggu di peringkat ketiga.
Cabang pencak silat PON XIX masih menyisakan 15 medali emas yang akan diperebutkan pada nomor tanding perorangan putra dan putri Edy Supriyadi. (Antara)
Berita Terkait
-
Tangis Lisa Mariana Pecah! Hasil DNA Ungkap 'Kemiripan' dengan Ridwan Kamil, Kok Bisa?
-
Melanie Subono Semprot Wakil Ketua DPRD Jabar yang Keluhkan Tunjangan Rumah Rp71 Juta
-
Bantah Geruduk dan Tembakkan Gas Air Mata di Unisba, Polda Jabar Klaim Penindakan Massa Anarko
-
Video Viral Pengepungan Kampus: Polisi Bantah Brutal, Salahkan Kelompok Anarko dan Angin!
-
Polda Jabar Bantah Serbu Unisba: Anarko Diduga Jadi Provokator Ricuh Bandung!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Tangkap Delpedro Marhaen dkk, Asfinawati: Logika Sesat, Polisi Anggap Demo Perbuatan Terlarang!
-
Apakah Boleh Erick Thohir Jadi Ketum PSSI dan Menpora Sekaligus? Ini Aturannya
-
Tangis Pecah di Sertijab KSP: M. Qodari Gantikan AM Putranto, Agenda Perumahan Jadi Prioritas
-
Misteri Orang Hilang Pasca-Demo Rusuh, Eko Ditemukan Jadi Nelayan di Kalteng
-
Demo Ojol di DPR Sepi Imbas Ada Pecah Sikap soal Pemotongan Komisi
-
Terjerat Utang Pinjol, Perempuan di Depok Nekat Karang Kisah Begal hingga Bikin Geger Warga
-
Detik-detik Mencekam Evakuasi 6 Kopassus di Elelim, Diserang Massa Saat Rusuh Berdarah di Papua
-
Ketua Animal Defenders Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Kasus Bermula dari Laporan Melanie Subono
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Wali Kota Prabumulih Viral usai Mutasi Kepsek, KPK Turun Tangan Periksa Harta Rp17 Miliar!