Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bahwa operasi pemberantasan pungutan liar (pungli) sebenarnya sudah disuarakan Joko Widodo (Jokowi) ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI.
Ahok mengatakan, ketika pertama kali memimpin Jakarta tahun 2012 lalu bersama Jokowi, mereka sudah mulai memecat pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang kedapatan melakukan pungli.
"Sejak kami di Jakarta, kita ini sudah beberapa kali memecat oknum (PNS). Termasuk oknum-oknum di penataan kota akan dipecat, sebagai PNS lho. Jadi udah kita lakukan. Jadi jika ada laporan ada pungli di sini, kita langsung berhentikan sebagai PNS," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Sementara untuk pengawasan, Ahok mengandalkan CCTV dan laporan dari masyarakat Jakarta. Itu sebabnya, Ahok selalu meminta kepada masyarakat Jakarta untuk berperan aktif dan melaporkan apabila ada pejabat di DKI yang mempersulit perizinan.
"Makanya, kita pengen semua rapim, semua izin surat keluar harus cepat. Kalau Anda (masyarakat) kesulitan dari pelayanan kami gitu ya, anda harus lapor. Kalau Anda tidak lapor, kami tidak tahu. Itu yang masalah," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini pun mengatakan bahwa pungli di Ibu Kota kini sudah jauh berkurang setelah pengawasan diperketat. Apalagi lantaran pegawai yang terbukti melakukan pungli langsung diberhentikan sebagai PNS.
"Orang takut, karena kita berhentikan. Termasuk pungli di sekolah. Oknum guru (yang melakukan pungli) juga kami berhentikan lho," katanya.
Diketahui, Presiden Jokowi telah menginstruksikan untuk menggencarkan operasi pemberantasan pungutan liar di kementerian atau lembaga negara, khususnya di sektor pelayanan publik. Hal itu dikatakan Jokowi usai memantau langsung operasi tangkap tangan (OTT) di kantor Kementerian Perhubungan, Selasa (11/10).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka