Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana membantah penyidik memberikan fasilitas mewah kepada terdakwa Jessica Kumala Wongso saat masih mendekam di ruang tahanan Polda Metro Jaya terkait penyidikan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Menurut Suntana, penyidik tak membeda-bedakan fasilitas yang diberikan kepada para semua tahanan.
"Sekarang ada informasi baik. Semua tahanan dapat informasi yang sama kamar yang sama dan perlakuan yang sama. Tidak ada yang istimewah," kata Suntana di Polda Metro Jaya, Selasa (18/10/2016)
Namun demiikian, Suntana tak mau memberikan penjelasan terkait keterangan jaksa penuntut umum yang menyebutkan Jessica mendapatkan perlakuan istimewa di dalam rutan Polda Metro. Dia malah meminta awak media untuk menanyakan hal tersebut kepada jaksa.
"Silahkan ditanyakan di JPU, polisi punya standart yang sama pada setiap tahanan," kata Suntana.
Ketika disinggung kembali perihal keterangan Jessica yang mengaku di tempatkan di sel terpisah dari tahanan lainnya. Suntana memastikan jika pihak kepolisian sudah menjalani semua prosedur dengan baik bagi para tahanan.
"Silahkan tanyakan kepada Jessica ya tapi saya yakin polisi melakukan hal sesuai dengan sop," kata Suntana.
Sebelumnya, Jaksa Maylani Wuwung menyebutkan jika Jessica banyak melakukan kebohongan. Menurutnya pernyataan Jessica yang tak bisa dipercaya, antara lain soal keluhan selama mendekam di rutan Polda Metro Jaya.
"Kesaksian terdakwa soal ruang tahanan yang kecil, bau, dan banyak kecoa, itu merupakan pilihan terdakwa sendiri supaya tidak digabung dengan tahanan lain. Bahkan, ruang yang ditempati termasuk yang paling mewah. Kami akan memperlihatkan buktinya melalui sejumlah dokumentasi," kata jaksa Maylani saat membacakan tanggapan atau replik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016).
Maylani mengatakan Jessica telah mendapatkan fasilitas yang mewah yang tak diperoleh tahanan lain sehingga seharusnya dia jangan mengeluh kepada aparat.
"Perlu disadari kalau fasilitas yang didapatkan terdakwa (Jessica) sudah lebih dari yang didapatkan tahanan lainnya. Kenapa terdakwa masih mengeluh dan menyalahkan aparat penegak hukum. Di saat seluruh fasilitas mumpuni telah diberikan (kepada) terdakwa, entah mengapa terdakwa mengatakan dirinya tertekan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional