Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menargetkan keberadaan sebanyak 300 e-warung sampai akhir tahun ini.
"Saat ini, sudah ada 72 e-warung yang berada di 28 kota di Indonesia," katanya, saat meresmikan layanan elektronik warung gotong royong (e-warung) di 15 kecamatan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Dengan sudah adanya layanan e-warung di 15 kecamatan di Semarang, ia mengharapkan penyaluran bantuan sosial (bansos) di daerah itu sudah bisa 100 persen dilakukan secara nontunai.
Ia mengakui masih harus ada perbaikan layanan di 72 "e-warung" yang sudah berdiri, seperti ketersediaan bahan pokok atau sembako, harga komoditas yang lebih murah, dan lokasi terjangkau.
"Alhamdulillah sudah ada 72 e-warung di berbagai kota. Namun, harus melakukan perbaikan, misalnya sembako harus tersedia, harganya harus lebih murah dibanding toko atau supermarket," katanya.
Kini, kata dia, pencairan dana bansos Program Keluarga Harapan (PKH) bisa dilakukan melalui "e-warung" dan agen BNI dengan sistem perbankan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dimiliki.
Jadi, lanjut Puan, keberadaan "e-warung" juga bisa membantu memberikan pengetahuan secara langsung kepada masyarakat mengenai proses transaksi perbankan, selain pencairan dana bansos PKH.
"Dengan adanya 'e-warung', warga jadi tahu apa artinya 'pin', transaksinya bagaimana, ada tanda bukti sebelum dan sesudah transaksi. Ke depan, 'e-warung' masuk ke tempat yang lebih terpencil," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan saat ini "e-warung" sudah ada di setiap kecamatan di Semarang untuk sarana penyaluran dana bansos kepada masyarakat kurang mampu.
"Memang sudah ada di setiap kecamatan. Namun, baru satu (setiap kecamatan, red.). Artinya, belum mampu menjangkau seluruh masyarakat penerima bansos," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.
Maka dari itu, ia mengharapkan keberadaan "e-warung" untuk ditambah agar layanannya bisa menjangkau seluruh masyarakat, apalagi masih ada sekitar 180 ribu warga prasejahtera di Semarang.
"Tadi, saya sudah sampaikan kepada Bu Menteri (Menko PMK Puan Maharani, red.) dan beliau tadi sudah setuju. Akan ada penambahan. Targetnya, tahun ini akan dibuka sebanyak 18 'e-warung' di Semarang," pungkasnya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri