Suara.com - Polda Jawa Barat turut dilibatkan untuk memburu pelaku penculikan empat bocah asal Kabupaten Sukabumi di dua lokasi dan waktu yang berbeda pada Oktober 2016.
"Kami sudah berkoordinasi dengan anggota dari Polda Jabar, bahkan seluruh polsek dan polres yang berada di bawah Polda Jabar pun ikut dilibatkan untuk memburu pelaku penculikan terhadap empat bocah di Kabupaten Sukabumi," kata Kapolsek Cireunghas, Ipda Eryanto di Sukabumi, Senin.
Adapun keempat bocah korban penculikan yang diduga diculik oleh orang yang sama, yakni dua bocah asal Kampung Cibatu Pos, RT 24/RW 07 Desa/Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi yakni Muhamad Farhan (8) dan Sultan Ali Syahbana (10). Keduanya diculik pada Minggu 9 Oktober lalu, namun bocah tersebut sudah ditemukan.
Kasus penculikan terbaru terjadi pada, Minggu, (30/10) yang korbannya adalah dua bocah warga Gandasoli , RT 01/07 Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas yakni Riko Munandar (8) dan Hilman Fauzi (11). Namun, untuk Hilman berhasil melarikan diri saat di Stasion Kereta Api di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Menurutnya, dari hasil penyelidikan dan keterangan dari korban yang menyelamatkan diri yakni Hilman, ternyata penculiknya adalah orang yang sama dengan pelaku penculikan dua bocah asal Kecamatan Cisaat.
"Kami juga sudah membentuk tim yang anggotanya dari Polsek Cireunghas dan Polres Sukabumi Kota untuk mencari korban dan memburu si penculik," tambah Eryanto.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, Joni Surya Nugraha mengatakan modus yang dilakukan pelaku penculikan ini berpura-pura kehilangan anaknya dan setelah mendapatkan calon korbannya, tersangka mengiming-imingi sejumlah uang untuk ikut bersamanya.
Untuk motif penculikan tersebut sesuai dengan keterangan dari korban yang sudah berhasil ditemukan yakni menyuruh korban untuk mengemis dan harus menyetorkan sejumlah uang dari hasil mengemisnya.
"Tim sudah berada di lapangan dan disebar ke beberapa titik. Kami juga berkoordinasi dengan anggota polres dan polsek di wilayah hukum Polda Jabar untuk memperketat wilayah perbatasan dan mempersempit ruang gerak tersangka," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat
-
Akhirnya! Prabowo Anugerahi Soeharto Gelar Pahlawan Nasional, Istana Bergemuruh
-
Trauma Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Dapat Konseling dan Belajar Daring, Ini Kata Pemprov DKI!
-
Jenderal Soedirman Lebih dari Sekadar Panglima, Ini Teladan yang Generasi Muda Harus Tahu!
-
Foto Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Berjejer di Istana Jelang Penganugerahan Pahlawan Nasional
-
Termasuk Soeharto, Prabowo Anugerahkan Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh, Ini Daftarnya
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat