Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016). [suara.com/Bagus Santosa]
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016). Dia menanggapi berbagai isu hangat yang muncul belakangan ini.
Isu yang ditanggapi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu rencana demonstrasi yang akan dilakukan ormas Islam pada Jumat (4/11/2016), kemudian pilkada Jakarta, dokumen Tim Pencari Fakta kematian Munir, tudingan memiliki harta Rp9 triliun, sampai rumah pemberian negara untuk mantan Presiden dan Wakil Presiden.
"Banyak sekali seruan boleh unjuk rasa, tapi jangan anarkis. Saya setuju, bukan hanya 100 persen, tapi 300 persen. Itu juga saya serukan kepada Partai Demokrat dan sebagai SBY yang alhamdulillah memimpin Indonesia selama 10 tahun," demikian dikatakan Yudhoyono.
Isu yang ditanggapi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu rencana demonstrasi yang akan dilakukan ormas Islam pada Jumat (4/11/2016), kemudian pilkada Jakarta, dokumen Tim Pencari Fakta kematian Munir, tudingan memiliki harta Rp9 triliun, sampai rumah pemberian negara untuk mantan Presiden dan Wakil Presiden.
"Banyak sekali seruan boleh unjuk rasa, tapi jangan anarkis. Saya setuju, bukan hanya 100 persen, tapi 300 persen. Itu juga saya serukan kepada Partai Demokrat dan sebagai SBY yang alhamdulillah memimpin Indonesia selama 10 tahun," demikian dikatakan Yudhoyono.
Ketika jumpa pers, dia didamping istri, Ani Yudhoyono, dan putra bungsu, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), serta sejumlah elit Partai Demokrat.
Terkait pilkada Jakarta yang akan diselenggarakan 15 Februari 2017, Yudhoyono berharap pelaksanaannya berjalan lancar. Pilkada Jakarta diikuti tiga pasangan kandidat yaitu putra sulung Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono yang berpasangan dengan Sylviana Murni. Kemudian, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Tiga pasangan ini harus tetap diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti kampanye, biar ketiganya berkompetisi secara adil dan demokratis. Biar nanti rakyat Jakarta yang menentukan siapa yang paling tepat memimpin Jakarta," kata Yudhoyono untuk menanggapi isu Ahok akan dijegal melalui demonstrasi 4 November yang mengangkat tema dugaan penistaan agama.
Terkait pilkada Jakarta yang akan diselenggarakan 15 Februari 2017, Yudhoyono berharap pelaksanaannya berjalan lancar. Pilkada Jakarta diikuti tiga pasangan kandidat yaitu putra sulung Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono yang berpasangan dengan Sylviana Murni. Kemudian, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Tiga pasangan ini harus tetap diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti kampanye, biar ketiganya berkompetisi secara adil dan demokratis. Biar nanti rakyat Jakarta yang menentukan siapa yang paling tepat memimpin Jakarta," kata Yudhoyono untuk menanggapi isu Ahok akan dijegal melalui demonstrasi 4 November yang mengangkat tema dugaan penistaan agama.
Lebih jauh, Yudhoyono mengatakan dokumen Tim Pencari Fakta kematian aktivis HAM Munir yang sebelumnya dinyatakan hilang oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, kini sudah ditemukan, meski dalam bentuk salinan. Dokumen tersebut sudah dilegalisir dan diakui keasliannya dan substansinya.
"Sekarang bolanya ada di pemerintah yang sekarang," katanya.
Yudhoyon juga meralat pemberitaan di media yang menyebutkan kekayaannya mencapai Rp9 triliun. Menurut dia, informasi itu tidak benar.
"Kalau memang begitu, harusnya saya masuk 150 orang terkaya di Indonesia. Tapi saya 10 kali, nama SBY tidak masuk," katanya.
Mengenai rumah dari negara untuk para mantan kepala negara, dia menyebut aturan mengenai hal itu sudah lama ada. Dengan demikian, pemberian rumah buat mantan Presiden dan Wakil Presiden mestinya tidak menjadi perdebatan.
"Menurut UU Nomor 7 Tahun 1978, UU itu sudah ada sejak tahun 78, bukan dibikin di era SBY. Salah satu bunyi pasalnya, 'mantan presiden dan mantan wakil presiden diberikan rumah kediaman yang layak dengan perlengkapannya. All former president and all former vice president," kata dia.
"Sekarang bolanya ada di pemerintah yang sekarang," katanya.
Yudhoyon juga meralat pemberitaan di media yang menyebutkan kekayaannya mencapai Rp9 triliun. Menurut dia, informasi itu tidak benar.
"Kalau memang begitu, harusnya saya masuk 150 orang terkaya di Indonesia. Tapi saya 10 kali, nama SBY tidak masuk," katanya.
Mengenai rumah dari negara untuk para mantan kepala negara, dia menyebut aturan mengenai hal itu sudah lama ada. Dengan demikian, pemberian rumah buat mantan Presiden dan Wakil Presiden mestinya tidak menjadi perdebatan.
"Menurut UU Nomor 7 Tahun 1978, UU itu sudah ada sejak tahun 78, bukan dibikin di era SBY. Salah satu bunyi pasalnya, 'mantan presiden dan mantan wakil presiden diberikan rumah kediaman yang layak dengan perlengkapannya. All former president and all former vice president," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
-
Syukuran HUT ke-24 Partai, Demokrat DKI Kenang Era SBY: Kekuasaan Bukan Pentas Akrobat!
-
Racun di Atas Awan: Mengenang Kembali Tragedi Pembunuhan Munir di September Hitam
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Geruduk Komnas HAM, KASUM Tuntut Pembunuhan Munir Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM Berat!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami