Suara.com - Beberapa hari terakhir, calon petahana gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat tak mempublikasikan agenda kampanye kepada awak media. Padahal, biasanya sehari sebelumnya agenda sudah dirilis.
Perubahan tersebut terjadi setelah Ahok dan Djarot ditolak warga saat kampanye di beberapa tempat. Ahok pernah didemo sekelompok warga ketika kampanye di Jalan Gardu, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dan di Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sedangkan Djarot pernah ditolak warga ketika mendatangi warga di Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menegaskan, meski ada perubahan strategi, itu bukan karena Ahok dan Djarot terancam.
"Tidak. Ahok tidak merasa terancam, soal kampanye kan dilindungi UU," kata Gembong kepada Suara.com, Selasa (8/11/2016).
Menurut Gembong warga yang menolak kedatangan calon petahana telah melanggar undang-undang.
Dia meminta Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta dan polisi untuk menindak mereka.
"Jadi kalau ada warga yang menolak, berarti mereka menentang UU, menentang demokrasi," ujar Gembong.
"Ini tugas Bawaslu untuk memonitor jalannya kampanye paslon," Gembong menambahkan.
Saat dikonfirmasi, Ahok membantah sekarang merahasiakan agenda kampanye dan baru memberitahu secara mendadak kepada media. Menurut Ahok, pola kampanye seperti ini juga diterapkannya ketika kampanye bersama Joko Widodo di pilkada Jakarta 2012.
"Nggak dirahasiakan juga. Ini sebenarnya pola yang saya pakai waktu sama pak Jokowi," ujar Ahok di Petojo Utara, Jakarta Pusat, pagi tadi.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik