Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra, Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo untuk membuka siapa saja aktor politik yang disebutnya ikut dalam aksi damai 411 kemarin. Menurutnya waktu delapan hari sudah cukup untuk mengetahui siapa aktor tersebut.
Diketahui, Fadli Zon adalah salah satu peserta yang ikut dalam aksi yang diikuti oleh ratusan ribu pendemo untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditangkap karena diduga menista Al-Quran dan Agama Islam.
"Ini kan sudah delapan hari dari tanggal 4 November. Mana aktor intelektualnya. Masa sudah delapan hari nggak jelas," kata Fadli Zon saat hadir dalam acara pembukaan Kongres Nasional I Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia di Ballroom Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Dia pun meminta kepada Jokowi agar tidak berkeras hati untuk menyampaikan perbaikan jika memang ada yang salah dalam pernyataannya tersebut. Dia meminta agar meralata ucapannya, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
"Atau ya, diralat salah ngomong aja. Kalau nggak menimbulkan kesalahpahaman, siapa yang dimaksud. Menurut saya, diralat saja, bahwa tidak, atau salah ngomonglah. Atau kalau memang ada sebutkan. Agar tidak menimbulkan tanda tanya, dan saling curiga," kata Fadli.
Namun, ketika ditanya apakah hal tersebut hanya bagian dari upaya Presiden untuk mengalihkan isu, Anak buah Prabowo Subianto tersebut meminta Presiden untuk fokus pada penyelesaian kasus Ahok. Karena menurut, yang menjadi sumber dari gerakan massa seminggu lalu tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Nonaktif tersebut.
"Sama seperti tadi , harusnya kepada pokok masalh. Itulah yang diselesaikan. Sumber dari sumber masalah adalah saudara Basuki Tjahaja Purnama yang melakukan penistaan agama. Kalau ini selesai, semua maslah selesai, kalau ini tidak selesai maka akan timbul masalah yang baru," kata Fadli.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta