Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) harus bisa mencegah aksi terorisme yang belakangan ini muncul. Yaitu aksi teror yang terjadi di Gereja Oikumene, Samarinda dan Vihara Budi Dharma, Singkawang.
"Harapannya BIN tidak kecolongan lagi. Tapi kalau saya melihat, memang peralatannya masih relatif kurang canggih, dan Pak Budi Gunawan juga baru memulai soalnya," kata Kharis dihubungi, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Karenanya, Komisi I DPR akan mendukung peningkatan anggaran BIN dalam APBN 2017. Sehingga kebutuhan BIN, termasuk peralatan intelijen bisa di-upgrade dengan peralatan yang lebih canggih.
"Harus ada perubahan generasi alat, teknologi kan setiap tahun berkembang jadi alat harus berganti. Alat-alat kita sepertinya sudah cukup usang," tuturnya.
Di sisi lain, deteksi dini aksi terorisme juga perlu ditingkatkan di level masyarakat. Politikus PKS ini mengusulkan untuk meningkatkan deteksi dini dengan program sistem keamanan keliling yang sempat tren pada masa lalu.
"Saya kira kalau dulu ada siskamling dan alat kehidupan kita yang lain gotong-royong itu sangat baik. Ketika antar warga terjalin komunikasi yang baik, setiap orang yang dicurigai perlu dideteksi. Itu deteksi yang paling efektif harusnya masyarakat itu sendiri. Warga ikut berpartisipasi," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online