Abraham Lunggana (Lulung) [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana (Lulung) curiga ada skenario untuk membebaskan Gubernur Jakarta nokaktif) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari tuduhan penistaan agama lewat sidang praperadilan. Hal ini menyusul kemungkinan Ahok akan mengajukan praperadilan setelah ditetapkan menjadi tersangka.
"Itu hak setiap orang (praperadilan) dan itu skenario besar Ahok lihat deh. Ahok ini yang tidak bisa simpan rahasia, jadi kalau ada apa-apa dia ngomong duluan aja tuh 'nanti lihat di pengadilan, salah atau benar,' itu tanda-tanda," ujar Lulung kepada Suara.com.
"Karena saya takut Ahok ngomong gitu sudah ada skenario besar nanti dia bebas di praperadilan. Mudah-mudahan nggaklah, kita boleh suudzon. Tapi kalau itu dilakukan apa yang menjadi komentar Ahok jadi bener," Lulung menambahkan.
"Itu hak setiap orang (praperadilan) dan itu skenario besar Ahok lihat deh. Ahok ini yang tidak bisa simpan rahasia, jadi kalau ada apa-apa dia ngomong duluan aja tuh 'nanti lihat di pengadilan, salah atau benar,' itu tanda-tanda," ujar Lulung kepada Suara.com.
"Karena saya takut Ahok ngomong gitu sudah ada skenario besar nanti dia bebas di praperadilan. Mudah-mudahan nggaklah, kita boleh suudzon. Tapi kalau itu dilakukan apa yang menjadi komentar Ahok jadi bener," Lulung menambahkan.
Agar praperadilan berlangsung independen, Lulung menyarankan Presiden Joko Widodo mengganti Jaksa Agung H. M. Prasetyo. Sebab, Prasetyo merupakan kader Partai Nasional Demokrat, partai yang mendukung Ahok di pilkada Jakarta.
"Kalau perlu Jaksa Agung diganti dulu yang independen? Kalau yang sekarang kan partai. Jadi harus diganti biar fair. Kalau polisi kita apresiasi, dia hebat profesional. Tinggal di pengadilan ini, pengadilan independen nggak kayak polisi? Takutnya nggak independen. Kalau perlu harus diganti biar independen," katanya.
"Kalau perlu Jaksa Agung diganti dulu yang independen? Kalau yang sekarang kan partai. Jadi harus diganti biar fair. Kalau polisi kita apresiasi, dia hebat profesional. Tinggal di pengadilan ini, pengadilan independen nggak kayak polisi? Takutnya nggak independen. Kalau perlu harus diganti biar independen," katanya.
Lulung berharap Presiden Joko Widodo tetap konsisten dengan sikap tidak mengintervensi proses hukum kasus Ahok.
"Biarkan persoalan hukum berjalan dan semoga pak Jokowi tetap konsisten apa yang jadi keinginan dia. Kalau saya liat dia (Jokowi) tidak mau mengintervensi dan mudah-mudah itu terus berlanjut," kata dia.
Usai ditetapkan menjadi tersangka tadi pagi, Ahok mengatakan akan tetap fight.
"Kalau sampai ditentukan tersangka, kita fight di pengadilan seperti kasus reklamasi dan Sumber Waras. Mereka nggak berani berita acara supaya nonton," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
"Kalau dimasukkan ke persidangan, semua nonton melihat masuk akal apa nggak. Ini menarik," Ahok menambahkan.
"Kalau dimasukkan ke persidangan, semua nonton melihat masuk akal apa nggak. Ini menarik," Ahok menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka