Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak menjamin pondok pesantren (ponpes) di daerah ini terbebas dari pengaruh paham radikalisme maupun narkoba.
"Kami belum menemukan pondok pesantren di Lebak terlibat radikalisme, narkoba maupun terorisme," kata Sekertaris Umum MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori di Lebak, Kamis (17/11/2016).
Selama ini, MUI terus mengoptimalkan pembinaan terhadap pengelola ponpes baik yang modern maupun tradisional (salaf).
Pembinaan itu, kata dia, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) keilmuan agama juga silatuhrahmi.
Selain itu juga mencegah ajaran radikalisme, narkoba maupun kekerasan yang bisa menimbulkan perpecahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami melakukan pembinaan itu dilakukan secara rutin bulanan dan melibatkan Kementerian Agama, Kepolisian, Kejaksaan dan TNI," katanya.
Menurut Akhmad, saat ini ponpes di Kabupaten Lebak cukup berkembang dan hampir si semua desa/kelurahan di Lebak berdiri pondidikan Islam itu.
Sebagian besar pengelola ponpes menggunakan kurikulum mengacu Kementerian Agama RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu, ponpes dinilai mengajarkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Baca Juga: Kemdikbud Dorong Santri Tangkal Radikalisme Melalui Medsos
Karena itu, pihaknya menjamin keberadaan ponpes di Lebak tidak ada satu pun yang mengajarkan radikalisme atau kekerasan.
"Kami berharap lulusan ponpes dapat mengembangkan keilmuan agama di masyarakat," katanya.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak Asep Sunandar mengatakan saat ini jumlah ponpes di Lebak tercatat 1.122 unit dan tersebar di 28 kecamatan.
Dari 1.122 ponpes itu diantaranya sebanyak 16 unit dikelola secara modern, sedangkan sisanya mengutamakan pembelajaran nilai-nilai pendidikan keagamaan seperti tafsir Al Quran, hadits, fiqih, bahasa Arab, akhlak, akidah, dan sejarah Islam.
"Kami menilai ponpes itu cukup besar menyumbangkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Lebak," katanya menjelaskan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur