Suara.com - Anggota Jaringan Relawan Keadilan untuk Buni Yani menggalang dana untuk membantu proses hukum yang sedang dijalani Buni Yani. Buni Yani pengunggah potongan video pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke media sosial ketika menyebut Al Maidah. Kini, Buni Yani ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus penghasutan SARA melalui kalimat yang dia tulis di Facebook.
"Kita sudah banyak sekali menerima masukan-masukan dari berbagai macam pihak yang ingin membantu saudara kami Mas Buni Yani dengan memberikan donasinya," kata pendukung Buni Yani, Agus Suhendar, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Agus mengaku tidak mampu membendung tawaran bantuan dari simpatisan. Itu sebabnya, dia dan kawan-kawan membuka rekening khusus untuk menampung sumbangan hari ini.
"Kami sudah mempersiapkan rekening untuk penggalangan donasi saudara kami, Mas Buni Yani, selama beliau menjalani proses hukum ini," ujar Agus.
Agus menegaskan tidak bertanggungjawab jika ada komunitas lain yang melakukan penggalangan dana dengan mengatasnamakan Buni Yani.
"Karena dari tadi malam teman-teman banyak yang ingin donasi, disalurkan kemana, kami tegaskan sekali lagi, apabila ada donasi yang di luar Jarkuni, kami tidak bertanggungjawab. Jadi kami adalah jaringan resmi langsung Mas Buni Yabi. Di luar Jarkoni kami tidak bertanggungjawab," kata Agus.
Mengenai berapa sumbangan yang telah terkumpul, Agus belum dapat menyebutkan.
"Kami belum bisa ngasih laporan dana berapa, tapi potensi dana masuk ada. Jujur saja pendukung yang mendukung secara moril dan materiil saudara Buni Yani itu luar biasa," kata Agus.
"Ada tokoh, tapi kami tidak sebutkan namanya. Mohon maaf. Banyak sekali dan kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia," Agus menambahkan.
Berita Terkait
-
Buni Yani Sebut Ijazah Gibran Bodong, Yakin Gugatan Rp125 Triliun Menang: Pasti Dikabulkan Hakim!
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik