Suara.com - Banyak analisis menyebutkan lobi-lobi politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, juga dengan para ketua partai yang lain, untuk meredakan suhu politik yang memanas, terutama setelah muncul isu penggulingan Presiden yang dikaitkan dengan rencana demonstrasi 2 Desember.
Muncul pertanyaan, mengapa Jokowi lebih memilih bertemu Prabowo ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono?
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyarankan Jokowi agar berdialog dengan Yudhoyono -- mantan Presiden dua periode.
"Saya ingin Pak Jokowi ketemulah dengan Pak SBY," kata Riza dalam diskusi politik dengan tema Peta Politik Paska 4/11: Mempertanyakan Loyalitas Partai-partai Pendukung Jokowi di kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).
Menurut Riza masyarakat harus diberi pesan perdamaian. Pertemuan Jokowi dan Yudhoyono, katanya, dapat menjadi contoh bagi masyarakat, generasi muda yang sedang memasuki dunia politik.
"Bolehlah selama ini ambil garis-garis yang berbeda-beda. Tapi dengan pertemuan itu akan diperlihatkan keteladanan silaturahmi yang ada," ujar Riza.
Bagi Riza tidak penting siapa yang mendahului silaturahmi, apakah Yudhoyono dulu atau Jokowi dulu.
"Saya tidak tahu siapa yang mulai. Saya kira siapa yang mulai akan lebih mulia. Kan kita pahami kalau Pak SBY sudah mulai mancing-mancing," tutur Riza.
Riza berharap hubungan yang baik antara Jokowi dan Yudhoyono akan mempengaruhi perekonomian nasional yang sekarang belum stabil.
"Ekonomi juga belum kelihatan membaik. Marilah situasi politik kita sejukkan," kata Riza.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka