Pengacara Razman Arif Nasution [suara.com/Welly Hidayat]
Tim pengacara tersangka kasus makar Sri Bintang Pamungkas menantang Polda Metro Jaya gelar perkara, seperti yang pernah dilakukan Bareskrim Polri sebelum menetapkan calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi tersangka.
"Makanya dibedahlah. Saya minta ada peraturan kapolri. Boleh gelar perkara khusus sekarang ada diskresi dari kapolri. Sekarang gini aja dah 11 orang itu digelar perkara khusus, gelar perkara terbuka terbatas. Iya seperti Ahok," kata salah satu pengacara Sri Bintang, Razman Arif Nasution, di Polda Metro Jaya, Rabu (7/12/2016).
Jika Polda Metro Jaya bersedia gelar perkara, tim pengacara Sri Bintang akan mendatangkan para ahli untuk memperdebatkan tuduhan makar.
"Ayo kita datangkan pakar-pakar. Kalau memang bisa dibuktikan tersangka kita terima, tapi kalau tidak dilepaskan," kata dia.
Razman mempertanyakaan sangkaan kepada Sri Bintang. Menurut Razman peningkatan status Sri Bintang menjadi tersangka terburu-buru.
"Jadi saya baru diskusi dengan pakar hukum pidana kalau pak bintang ini untuk yang namanya tindakan makar dengan pasal 107 kemudian 110, 87 KUHP, jauh sekali, belum sampai ke sanalah," kata dia.
Sri Bintang ditangkap menjelang aksi damai pada Jumat (2/12/2016). Dia dikenakan Pasal 107 Juncto Pasal 110 Juncto Pasal 87 KUHP tentang Perbuatan Makar dan Pemufakatan Jahat untuk Melakukan Makar.
Selain Sri Bintang, polisi juga menangkap 10 tokoh. Delapan tokoh dijadikan tersangka kasus dugaan merencanakan makar, dua tersangka lagi kasus penyebaran ujaran kebencian, dan satu tersangka yaitu Ahmad Dhani menjadi tersangka kasus penghinaan terhadap Presiden.
"Makanya dibedahlah. Saya minta ada peraturan kapolri. Boleh gelar perkara khusus sekarang ada diskresi dari kapolri. Sekarang gini aja dah 11 orang itu digelar perkara khusus, gelar perkara terbuka terbatas. Iya seperti Ahok," kata salah satu pengacara Sri Bintang, Razman Arif Nasution, di Polda Metro Jaya, Rabu (7/12/2016).
Jika Polda Metro Jaya bersedia gelar perkara, tim pengacara Sri Bintang akan mendatangkan para ahli untuk memperdebatkan tuduhan makar.
"Ayo kita datangkan pakar-pakar. Kalau memang bisa dibuktikan tersangka kita terima, tapi kalau tidak dilepaskan," kata dia.
Razman mempertanyakaan sangkaan kepada Sri Bintang. Menurut Razman peningkatan status Sri Bintang menjadi tersangka terburu-buru.
"Jadi saya baru diskusi dengan pakar hukum pidana kalau pak bintang ini untuk yang namanya tindakan makar dengan pasal 107 kemudian 110, 87 KUHP, jauh sekali, belum sampai ke sanalah," kata dia.
Sri Bintang ditangkap menjelang aksi damai pada Jumat (2/12/2016). Dia dikenakan Pasal 107 Juncto Pasal 110 Juncto Pasal 87 KUHP tentang Perbuatan Makar dan Pemufakatan Jahat untuk Melakukan Makar.
Selain Sri Bintang, polisi juga menangkap 10 tokoh. Delapan tokoh dijadikan tersangka kasus dugaan merencanakan makar, dua tersangka lagi kasus penyebaran ujaran kebencian, dan satu tersangka yaitu Ahmad Dhani menjadi tersangka kasus penghinaan terhadap Presiden.
Saat ini, polisi sedang melacak pihak lain yang diduga mendanai rencana aksi makar.
Komentar
Berita Terkait
-
Polemik Pasal Penghinaan Presiden KUHP, Jokowi Saja Pertanyakan Urgensinya
-
Peringatan Hari Migran Internasional, Partai Buruh Singgung Pasal Penghinaan Presiden Dalam UU KUHP
-
Bukan Buat Lindungi Jokowi? Mahfud MD Ungkap Siapa yang Untung Lewat KUHP Pasal Penghinaan Presiden
-
'Gundulmu!' Kaesang Ngegas saat Memenya Tentang Jokowi Diadukan Warganet
-
Usulan ICJR ke DPR: Ancaman Penjara Pasal Penghinaan Presiden di RKUHP Diganti Kerja Sosial
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang