Tim kuasa hukum Sri Bintang Pamungkas: Razman Arief Nasution dan Dahlia Zein di Polda Metro Jaya, Rabu (7/12/2016) [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Pengacara Sri Bintang Pamungkas, Razman Arif Nasution, membantah pernyataan polisi yang menyebutkan Sri Bintang tidak kooperatif selama menjalani pemeriksaan. Sri Bintang menjadi tersangka kasus merencanakan makar.
"Sri Bintang Pemungkas itu dia bagus, bahkan beliau disuruh istirahat sama penyidik, tidur dulu, ketika saya datang, koordinasi, kemudian dia kasih tidur, ditanya, pak teken, teken beliau, beliau tanda tangan kok. Siapa bilang tidak kooperatif, tidak kooperatif itu tidak mau tanda tangan (BAP)," kata Razman di Polda Metro Jaya, Rabu (7/12/2016).
Razman mengatakan Sri Bintang memang tidak mau menjawab pertanyaan soal rencana makar karena dia meminta penyidik untuk mencari tahu sendiri.
"Dia tanda tangan, tapi ketika ditanya kenapa, dia dikatakan sangkaan makar dan apa yang dia lakukan apakah ada rapat dia nggak bilang, silakan anda cari alasannya. Saya hanya berkirim surat kepada DPR RI, suratnya ada," kata Razman menirukan ucapan Sri Bintang.
"Pasal 107 itu adalah pasal tentang makar, menggulingkan pemerintahan, ini apa yang digulingkan di sini," Razman menambahkan.
Razman mengaku kecewa dengan penyidik yang menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan Sri Bintang dengan alasan selama ini tidak kooperatif dan melawan polisi saat hendak dijemput dari rumah.
"Saya harapkan tolong tangguhkan penahanan klien kami, beliau itu juga makan obat loh, ada obat yang disampaikan istrinya ke saya, ada obat sang ada obat malam. Kasih dia beraktivitas, tahanan kota nggak apa-apa, dari Jakarta aja, jadi saya sangat sangat kecewa dengan ditolaknya penangguhan penahanan," katanya.
Razman kemudian menceritakan tempat penahanan Sri Bintang di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Sel Sri Bintang, katanya, jadi satu dengan tahanan kasus narkoba.
"Coba bayangin sekarang posisi Pak Sri Bintang sudah disatukan selnya dengan tahanan narkoba, sudah dicampur," katanya.
Setelah permohonan penangguhan penahanan ditolak, tim pengacara berunding dengan Sri Bintang untuk mengajukan gugatan praperadilan.
"Nah langkah langkah kami karena saya tadi dikoordinasikan dengan teman teman, saya akan bertemu beliau, saya akan tanya beliau maunya apa. Tergantung dia, kalau mau pra peradilan," katanya.
"Sri Bintang Pemungkas itu dia bagus, bahkan beliau disuruh istirahat sama penyidik, tidur dulu, ketika saya datang, koordinasi, kemudian dia kasih tidur, ditanya, pak teken, teken beliau, beliau tanda tangan kok. Siapa bilang tidak kooperatif, tidak kooperatif itu tidak mau tanda tangan (BAP)," kata Razman di Polda Metro Jaya, Rabu (7/12/2016).
Razman mengatakan Sri Bintang memang tidak mau menjawab pertanyaan soal rencana makar karena dia meminta penyidik untuk mencari tahu sendiri.
"Dia tanda tangan, tapi ketika ditanya kenapa, dia dikatakan sangkaan makar dan apa yang dia lakukan apakah ada rapat dia nggak bilang, silakan anda cari alasannya. Saya hanya berkirim surat kepada DPR RI, suratnya ada," kata Razman menirukan ucapan Sri Bintang.
"Pasal 107 itu adalah pasal tentang makar, menggulingkan pemerintahan, ini apa yang digulingkan di sini," Razman menambahkan.
Razman mengaku kecewa dengan penyidik yang menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan Sri Bintang dengan alasan selama ini tidak kooperatif dan melawan polisi saat hendak dijemput dari rumah.
"Saya harapkan tolong tangguhkan penahanan klien kami, beliau itu juga makan obat loh, ada obat yang disampaikan istrinya ke saya, ada obat sang ada obat malam. Kasih dia beraktivitas, tahanan kota nggak apa-apa, dari Jakarta aja, jadi saya sangat sangat kecewa dengan ditolaknya penangguhan penahanan," katanya.
Razman kemudian menceritakan tempat penahanan Sri Bintang di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Sel Sri Bintang, katanya, jadi satu dengan tahanan kasus narkoba.
"Coba bayangin sekarang posisi Pak Sri Bintang sudah disatukan selnya dengan tahanan narkoba, sudah dicampur," katanya.
Setelah permohonan penangguhan penahanan ditolak, tim pengacara berunding dengan Sri Bintang untuk mengajukan gugatan praperadilan.
"Nah langkah langkah kami karena saya tadi dikoordinasikan dengan teman teman, saya akan bertemu beliau, saya akan tanya beliau maunya apa. Tergantung dia, kalau mau pra peradilan," katanya.
Komentar
Berita Terkait
-
Polemik Pasal Penghinaan Presiden KUHP, Jokowi Saja Pertanyakan Urgensinya
-
Peringatan Hari Migran Internasional, Partai Buruh Singgung Pasal Penghinaan Presiden Dalam UU KUHP
-
Bukan Buat Lindungi Jokowi? Mahfud MD Ungkap Siapa yang Untung Lewat KUHP Pasal Penghinaan Presiden
-
'Gundulmu!' Kaesang Ngegas saat Memenya Tentang Jokowi Diadukan Warganet
-
Usulan ICJR ke DPR: Ancaman Penjara Pasal Penghinaan Presiden di RKUHP Diganti Kerja Sosial
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka