Aksi pada Jumat (14/10/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting merilis hasil survei terhadap reaksi warga secara nasional terhadap aksi demonstrasi 4 November 2016 yang mengangkat isu dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden ialah: apakah bapak dan ibu percaya atau tidak bahwa demonstrasi 4 November 2016 ditunggangi atau dimanfaatkan pihak - pihak yang punya kepentingan politik dalam pilkada Jakarta.
"Sebanyak 40,7 persen masyarakat percaya. Sebanyak 23,4 persen menjawab tidak percaya sementara 35,9 persen menjawab tidak tahu," ujar pendiri lembaga SRMC Saiful Mujani dalam jumpa pers hasil survei bertema Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Evaluasi Publik di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Pertanyaan lain yang diajukan kepada responden ialah apakah masyarakat tahu demonstrasi 4 November 2016 yang menuntut Ahok terkait Surat Al Maidah.
"Sebanyak 79 persen menjawab tahu, 21 persen menjawab tidak. Dugaan kita memang bahwa demo itu bersifat nasional, betul," kata dia.
Saiful menjelaskan framing survei yakni ungkapan Ahok yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 yang dimaknai (sebagian orang) sebagai penistaan terhadap Al Quran dan agama.
Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden ialah: apakah bapak dan ibu percaya atau tidak bahwa demonstrasi 4 November 2016 ditunggangi atau dimanfaatkan pihak - pihak yang punya kepentingan politik dalam pilkada Jakarta.
"Sebanyak 40,7 persen masyarakat percaya. Sebanyak 23,4 persen menjawab tidak percaya sementara 35,9 persen menjawab tidak tahu," ujar pendiri lembaga SRMC Saiful Mujani dalam jumpa pers hasil survei bertema Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Evaluasi Publik di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Pertanyaan lain yang diajukan kepada responden ialah apakah masyarakat tahu demonstrasi 4 November 2016 yang menuntut Ahok terkait Surat Al Maidah.
"Sebanyak 79 persen menjawab tahu, 21 persen menjawab tidak. Dugaan kita memang bahwa demo itu bersifat nasional, betul," kata dia.
Saiful menjelaskan framing survei yakni ungkapan Ahok yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 yang dimaknai (sebagian orang) sebagai penistaan terhadap Al Quran dan agama.
Muncul opini bahwa protes sosial yang meluas dari masyarakat di Jakarta dan kota - kota lain tidak hanya mempersoalkan Ahok, tapi juga pemimpin nasional, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Framingnya bukan hanya Al Maidah, muncul framing lain bahwa Presiden melindungi Ahok dari kemungkinan dia dipidana, dipenjara. Isunya logis, orang minta Presiden tidak intervensi. Kesan besar dan kuat yang muncul, legitimasi Presiden dipersoalkan. Di mana mereka pernah kerjasama, logis kalau masyarakat mikir presiden mungkin lakukan intervensi," kata dia.
Meski begitu, kata Saiful, masyarakat tetap menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
"Masyarakat puas, tidak ada hubungan demo dengan Jokowi. Kalau ada yang mengaitkan, itu hanya mengait-ngaitkan," kata Saiful
Survei SMRC dilakukan selama 22 November hingga 28 November 2016 dengan cara tatap muka.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah berumur 17 tahun. Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.
Respon yang diwawancarai valid sebesar 1012 atau 83 persen dengan margin Of error sebesar sekitar plus minus 3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality Control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD