Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, mengingatkan pentingnya revitalisasi gairah jihad atau ruhul jihad ulama untuk melindungi umat seiring menguatnya ideologi ekstrim. Pengamalan ajaran Ahlulsunah Wal Jamaah juga dinilai penting.
"Harus ada revitalisasi ruhul jihad ulama dan penguatan pengamalan Aswaja untuk menanggapi berbagai masalah umat," kata Cak Imin, sapaan akrabnya, saat membuka acara Halaqoh Ulama Rakyat regional Jawa Timur di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanayar, Jombang, Jawa Timur, Minggu (18/12/2016).
Menurut Cak Imin, posisi Indonesia pada era modern mengalami perubahan begitu dasyat, begitu pun posisi agama. Kata dia, kemajuan demokrasi dan teknologi informasi melahirkan arus baru yang menimbulkan rasa frustasi serta krisis kemanusiaan.
"Demokrasi Indonesia telah melahirkan kesejahteraan bagi umat Islam, namun juga melahirkan kelompok ultra kanan, dari mulai ISIS, FPI, HTI, MTA sampai menguatnya kelompok liberalism. Yang membahagiakan adalah menguatnya gairah keagamaan di Indonesian," ujarnya menuturkan.
Cak Imin lantas mempertanyakan di mana posisi Nahdlatul Ulama dan PKB saat ini. Sementara kata dia, kebanyakan tokoh ulama dengan latar belakang NU masih enggan memanfaatkan kekuatan teknologi informasi
Padahal lanjut Cak Imin, demonstrasi 212 merupakan puncak dari capaian pengelolaan kecanggihan komunikasi dan media sosial.
"Alhamdulilah, saat ini telah banyak ponpes yang menggunakan dan memanfaatkan Facebook. Kedepan dibutuhkan sinergi ulama untuk mengawal umat karena IT telah menghilangkan sekat, " katanya.
Itu sebabnya, lanjut Cak Imin, Halaqoh Ulama Rakyat perlu diadakan agar kekuatan NU tak mudah dipecah belah oleh situasi apapun. Dia juga berharap halaqoh ini bisa jadi komunikasi antara rakyat dengan ulama.
"Dengan Halaqoh Ulama Rakyat ini lah, kita semua berharap dapat merekatkan kembali ukhuwah wathoniyah diatas kepentingan lain," ujarnya.
Cak Imin mengatakan ulama telah terbukti memberikan kontribusi yang besar dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Menurutnya selama ini ulama berada di garis terdepan untuk menyelamatkan NKRI.
"Kecintaaan para ulama terhadap bangsa Indonesia, tidak dimiliki oleh ulama ulama di negara mana pun," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka