Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, secara khusus menyoroti tiga kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum AJI Indonesia, Suwarjono dalam konfrensi pers bertajuk 'Catatan Akhir Tahun 2016 AJI Indonesia' di Bakoel Koffie, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2016).
"Dari 78 kasus kekerasan terhadap jurnalis sepanjang tahun 2016, AJI secara khusus mencermati tiga kasus yang cukup menyita perhatian, yakni kasus pengeroyokan enam jurnalis Medan oleh aparat TNI AU. Kasus pengeroyokon jurnalis NET TV di Madiun oleh aparat TNI AD, dan perampasan alat oleh TNI AU dalam peristiwa kecelakaan pesawat latih di Malang," kata Suwarjono.
Menurut Suwarjono, enam jurnalis Medan yang dikeroyok oleh aparat TNI AU yaitu, Array Argus (Harian Tribun Medan), Teddy Akbari (SUMUT Pos), Fajar Siddik (Medanbagus.com), Prayugo Utomo (Menaranews.com), Andri Safrin (MNC News) dan DE (Matatelinga.com).
"DE adalah jurnalis perempuan satu-satunya yang mengalami pelecehan seksual," ujar Suwarjono.
Sedangkan jurnalis NET TV yang menjadi korban pengeroyokan aparat TNI AD di Madiun, Jawa Timur, tambah Suwarjono, bernama Sonny Misdananto. Sementara perampasan alat oleh TNI AU di Malang, diketahui dialami oleh dua orang jurnalis Jawa Pos Radar Malang, Darmono dan Nurlayla Ratri.
Lebih lanjut, atas kejadian tersebut, Suwarjono berpendapat, saat ini TNI seolah-olah telah menunjukkan bahwa institusi pertahanan itu telah kembali bersikap selayaknya di jaman Orde Baru, dimana mereka lebih mengutamakan securrity approach dalam menyelesaikan persoalan.
"Seperti dalam kasus pengeroyokan di Medan, hal itu gamblang terlihat. Demonstrasi yang dilakukan warga sipil untuk menuntut penyelesaian hak-haknya, direspon dengan keliru, dan berakhir dengan bentrokan. Jurnalis yang saat itu ada di lokasi untuk merekam semua kejadian, justru menjadi sasaran kemarahan anggota TNI," ujar Suwarjono.
Ia melanjutkan, hal yang sama juga terjadi di Madiun, dimana saat itu jurnalis NET TV sedang mengabadikan momen penertiban lalu lintas oleh aparat TNI, yang disertai dengan pukulan dan tendangan terhadap warga sipil, justru menjadi bulan-bulan aparat TNI tersebut.
"Begitu juga di Malang, peristiwa kecelakaan pesawat latih TNI di lingkungan sipil, yang membuat TNI merasa perlu melakukan penjagaan, ujung-ujungnya berbuah perampasan alat-alat kerja jurnalis yang melakukan peliputan," tutur Suwarjono.
Baca Juga: AJI: Ada 78 Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis di 2016
Menurut Suwarjono, dalam kasus yang terjadi di Malang, TNI AU mengaku bersalah dan sudah bersedia minta maaf.
"Namun sayang, hal itu jauh api dari panggang. Pengakuan bersalah harusnya diteruskan dengan pengusutan tuntas secara hukum positif Indonesia," kata Suwarjono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan