Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lebih tepat disebut sebagai tokoh kemanusiaan karena gagasan dan pemikirannya melampaui segala sekat yang secara profan seringkali digunakan sebagai alat penundukan dan penindasan.
"Cita-citanya bukan hanya memastikan kemajemukan Indonesia tetap terjaga tetapi juga sepenuhnya ditujukan untuk memenuhi hak asasi manusia yang merupakan artikulasi otentik sikap beragama yang sebenarnya," kata Hendardi dalam pernyataan tertulis, hari ini.
Hendardi menambahkan gagasan dan pikiran Gus Dur juga tersemai dalam memandu cita-cita Setara Institute, dimana Gus Dur menjadi salah satu pendiri organisasi ini.
Hendardi mengatakan jika menyimak situasi mutakhir Indonesia hari ini, Gus Dur pasti akan bersuara paling nyaring menentang berbagai aksi intoleransi, politisasi identitas, dan ancaman terhadap kemajemukan Indonesia.
"Meski tidak lagi bersuara, ajaran Gus Dur menyebar di banyak kalangan yang hari ini bahu membahu merawat kemajukan Indonesia," kata dia.
Mengenang Gus Dur adalah merawat kemajemukan dan kemanusiaan, kata Hendardi.
"Tidak ada obar penawar lain bagi bangsa yg majemuk kecuali terus menerus mengelola dan merawat kemajemukan sehingga menghasilkan produk kerukunan, toleransi, dan penghargaan terhadap kemanusiaan," tutur Hendardi.
Tag
Berita Terkait
-
Foto Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Berjejer di Istana Jelang Penganugerahan Pahlawan Nasional
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Aksi Kamisan ke-885, Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK