Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (3/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) Angelo Wake Kako siap menghadapi semua resiko setelah melaporkan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya dalam perkara dugaan menodai agama.
"Semua orang berhak ya. kita ini berhak, soal proses hukum kita semua siap," kata Angelo di Polda Metro Jaya, Senin (26/12/2016).
Angelo menyangkal laporannya polisi yang ditujukan kepada Rizieq untuk mengalihkan isu dugaan penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Tidak ada urusan, kita tidak tahu (kasus Ahok). PMKRI independen tidak ada hubungan," kata dia.
Angelo mengatakan melaporkan Rizieq karena benar-benar merasa terganggu dengan ceramahnya yang sekarang tersebar di media sosial.
"Ini murni kita temukan di sosial media dan kita merasa apa namanya kita tersakiti, resah," katanya.
Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin menganggap langkah tersebut sebagai pengalihan isu perkara Ahok.
"Kami melihat itu pengalihan isu. Murahan menurut saya. Jauh panggang dari api," kata Novel kepada Suara.com.
Menurut Novel, Rizieq dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tidak pernah menyinggung agama manapun dalam aksi.
"Semua orang berhak ya. kita ini berhak, soal proses hukum kita semua siap," kata Angelo di Polda Metro Jaya, Senin (26/12/2016).
Angelo menyangkal laporannya polisi yang ditujukan kepada Rizieq untuk mengalihkan isu dugaan penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Tidak ada urusan, kita tidak tahu (kasus Ahok). PMKRI independen tidak ada hubungan," kata dia.
Angelo mengatakan melaporkan Rizieq karena benar-benar merasa terganggu dengan ceramahnya yang sekarang tersebar di media sosial.
"Ini murni kita temukan di sosial media dan kita merasa apa namanya kita tersakiti, resah," katanya.
Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin menganggap langkah tersebut sebagai pengalihan isu perkara Ahok.
"Kami melihat itu pengalihan isu. Murahan menurut saya. Jauh panggang dari api," kata Novel kepada Suara.com.
Menurut Novel, Rizieq dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tidak pernah menyinggung agama manapun dalam aksi.
"Mustahil Habib Rizieq menistakan agama (non Islam). Karena kami selalu dialog, berdiskusi lintas agama. Seluruh tokoh agama tahu tentang Habib Rizieq yang tidak pernah singgung agama lain," kata Novel yang juga menjabat wakil ketua Advokat Cinta Tanah Air.
Novel menekankan bahwa langkah hukum tersebut untuk mengalihkan konsentrasi pada perkara Ahok yang sekarang sudah masuk ke pengadilan.
Kendati demikian, Novel menghormati langkah hukum Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia.
"Itu hak mereka, silakan," katanya.
Dasar laporan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia adalah video ceramah Rizieq yang menyinggung Natal.
Potongan video diunggah ke Instagram dengan durasi sekitar 1 menit dan di Twitter 21 detik.
Video tersebut diduga diunggah akun Instagram fauzi_ahmad_fiiqolby pada Minggu (25/12/2016).
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
6 Kontroversi Lina Mukherjee, Dari Makan Babi Hingga Hamil di Luar Nikah!
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029