Menko Polhukam Wiranto mengatakan pemerintah meminta DPR segera menyelesaikan pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Terorisme.
"Dari pengamatan kita dari kondisi-kondisi strategis global, regional dan nasional ancaman terorisme itu sangat mendesak untuk kita hadapi," kata Wiranto saat konferensi pers usai sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (4/1/2017).
Menurut Menko Polhukam, serangan terorisme itu sudah menjadi tren dunia dan semua negara sepakat untuk menghadapi bersama.
Terorisme, menurut dia tidak mengenal aturan dan tidak mengenal batas negara sehingga dibutuhkan cara-cara terukur dengan melakukan revisi UU Terorisme tersebut.
Untuk itu, lanjut Wiranto, pemerintah mengharapkan RUU Terorisme segera dapat diputuskan bersama DPR.
Dalam kesempatan ini, Wiranto juga mengatakan perlu ditumbuhkan kembali semangat bela negara dari setiap anggota masyarakat.
Bela Negara, menurut dia, bukan hanya tanggung jawab aparat kemanan negara, polisi dan TNI, namun seluruh komponen masyarakat sesuai asas pertahanan semesta yang dianut. Bela Negara juga diamanatkan dalam Konstitusi.
Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan wadah guna membina membangun kembali semangat bela negara.
"Untuk tidak membentuk badan baru, maka akan diberikan tugas kepada Wantanas, Dewan Ketahanan Nasional, yang sebenarnya merupakan wadah untuk menyusun konsep yang diusulkan kepada presiden, sekarang akan di-'switch' (dialihkan) tugasnya untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan membangun semangat bela negara," katanya.
Menurut Wiranto, hal ini merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, selain pemerintah juga menetapkan unit kerja untuk memantapkan ideologi Pancasila.
"Jadi ini serentak, di satu sisi Pancasila dimantapkan kembali melalui unit kerja yang dibentuk pemerintah dan di satu sisi bela negara terus kita tanamkan kepada seluruh warga negara untuk menjadi kekuatan baru," kata Wiranto. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen