Basuki Tjahaja Purnama kampanye di Gang Pepaya, RT 12, RW 3, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (6/1/2017). [suara.com/Bowo Raharjo]
Wakil ketua tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Wibi Andrimo, menilai warga yang menolak kampanye Ahok belum memahami masalah. Dia mengatakan kasus dugaan penodaan agama yang dijadikan dasar menolak kehadiran Ahok sekarang sudah diproses di pengadilan dan hal itu harus dihormati.
"Sama saja dengan respon sebelum-sebelumnya. Belum dewasa saja (yang menolak)," ujar Wibi, Jumat (6/1/2017).
Pernyataan Wibi menyusul penolakan sejumlah warga terhadap Ahok ketika kampanye di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pagi tadi.
"Yang jelas saya yakin, kalau mengatasnamakan Islam, Islam tidak seperti itu. Islam itu toleransi," Wibi menambahkan.
Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat itu menambahkan jika warga tidak suka dengan Ahok seharusnya cukup dengan tidak memilihnya di pilkada.
"Dan bila memang tidak suka, tidak usah dipilih, tidak perlu sampai melakukan hal penghadangan seperti itu. Kasihan sama yang hadang, kok sampai segitunya, masih banyak hal positif yang bisa dia lakukan daripada hanya bekerja sebagai penghadang," kata dia.
Seiring dengan adanya reaksi penolakan dari sejumlah warga, Wibi optimitis hal tersebut tak akan berpengaruh pada tingkat elektabilitas Ahok dan Djarot.
"Saya rasa nggak sih. Masyarakat sudah mulai sadar bahwa ini bukan sesuatu yang luar biasa dan tidak berpengaruh. Insya Allah (menang)," kata dia.
Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017. Saat ini, masih masanya kampanye, yang sudah dimulai sejak 28 Oktober 2016 dan akan berakhir pada 11 Februari 2017.
Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti bursa pilkada. Pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kedua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Ketiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
"Sama saja dengan respon sebelum-sebelumnya. Belum dewasa saja (yang menolak)," ujar Wibi, Jumat (6/1/2017).
Pernyataan Wibi menyusul penolakan sejumlah warga terhadap Ahok ketika kampanye di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pagi tadi.
"Yang jelas saya yakin, kalau mengatasnamakan Islam, Islam tidak seperti itu. Islam itu toleransi," Wibi menambahkan.
Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat itu menambahkan jika warga tidak suka dengan Ahok seharusnya cukup dengan tidak memilihnya di pilkada.
"Dan bila memang tidak suka, tidak usah dipilih, tidak perlu sampai melakukan hal penghadangan seperti itu. Kasihan sama yang hadang, kok sampai segitunya, masih banyak hal positif yang bisa dia lakukan daripada hanya bekerja sebagai penghadang," kata dia.
Seiring dengan adanya reaksi penolakan dari sejumlah warga, Wibi optimitis hal tersebut tak akan berpengaruh pada tingkat elektabilitas Ahok dan Djarot.
"Saya rasa nggak sih. Masyarakat sudah mulai sadar bahwa ini bukan sesuatu yang luar biasa dan tidak berpengaruh. Insya Allah (menang)," kata dia.
Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017. Saat ini, masih masanya kampanye, yang sudah dimulai sejak 28 Oktober 2016 dan akan berakhir pada 11 Februari 2017.
Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti bursa pilkada. Pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kedua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Ketiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK