Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan pengeroyokan kader PDI Perjuangan berkaitan dengan kedatangan dirinya saat melakukan kampanye di Jelambar.
Pernyataan Djarot menanggapi pengeroyokan yang dialami salah satu pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Grogol Petamburan bernama Widodo (32). Widodo menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh salah satu organisasi massa (ormas).
"Saya pastikan itu perkara Pilkada, karena saya sudah bertemu dengan korban. Karena korban mendampingi saya kemudian ada cekcok di situ. Sehingga didatangi pada malam harinya. Gitu toh," ujar Djarot di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Sabtu (7 /1/2017).
Djarot pun mengatakan telah menjenguk korban pengeroyokan itu di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Kata Djarot kondisinya masih dalam tahap observasi dan masih perlu perawatan di rumah sakit.
"Kondisinya sudah sadar ya dan masih dalam tahap observasi, terutama yang kita khawatirkan jangan sampai ada pendarahan otak. Jadi masih di cek sama matanya juga masih tertutup karena bengkak. Lalu hidung sama tulang rusuknya. Jadi kalau nafas agak sakit gitu ya. Mungkin di rumah sakit agak lama. Jadi kita minta dia istirahat dulu lah sampai betul-betul sembuh," ucap dia
Ia pun meyakini bahwa kadernya menjadi korban karena mendampingi Djarot kampanye di Jelambar.
"Korban udah ngomong ke saya, kan sebelum nya saya turun ke sana. Kalau saya nggak turun kesana, nggak ada pemukulan ini. Betul nggak? Karena saya kan kesana, ya nggak. Kira kira kaya begitu," kata Djarot.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu meminta kasus pengeroyokan tersebut segera diusut tuntas karena sudah termasuk pelanggaran pidana.
Djarot pun berencana akan melaporkan kasus pengeroyokan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, yang akan diwakilkan oleh tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Baca Juga: Prabowo 'Turun Gunung', Djarot Nilai Megawati Tak Perlu Ikut
"Nah oleh sebab itu pelanggaran jelas pidana umum ya, pengeroyokan ya, pemukulan ya, tapi apakah cukup? Nggak. Harusnya Bawaslu, nanti saya akan bilang sama tim kampanye untuk juga melaporkan ini dalam bentuk pidana Pikada," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Anti Gagal! Panduan Lengkap SSCASN 2025: Dari Buat Akun Hingga Tips Jitu Lolos CPNS dan PPPK
-
Contoh Singapura dan Filipina, DPRD DKI Diminta Dukung Rencana IPO PAM Jaya
-
Mabes TNI Ungkap Motif Kopda FH di Balik Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
-
Tergiur Uang Haram, Kopda FH Rela Jadi 'Makelar' Pembunuhan, Dibayar Berapa?
-
Kopda FH, Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ternyata Sudah Desersi dari Satuan
-
Terbongkar! Oknum TNI Jadi Perantara Penculikan dan Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Kini Ditahan
-
Misteri 'Perintah Maut' untuk Kopda FH: TNI Irit Bicara Soal Dalang di Balik Pembunuhan Kacab Bank
-
Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?