Kapolri Jenderal Tito Karnavian seusai rapat koordinasi dengan Menkopolhukam di Gedung Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak bisa menemui peserta aksi yang berdemonstrasi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, besok, Senin (16/1/2017). Sebab, Kapolri harus melakukan rapat di tempat lain.
"Kita sediakan pejabat yang menerima. Karena (Kapolri) ada rapat penting. Kan yang penting aspirasi bisa sampai. Nanti juga sampai ke pimpinan polri. Jadi enggak ada alasan untuk tetap bertemu beliau (Kapolri), aspirasi bakal sampai kan," kata Kepala Polisi Resort Metro Jakarta Selatan Komisi Besar Iwan Kurniawan di Markas Polres Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).
Dia menambahkan, aksi besok mengatasnamakan Laskar Pembela Islam, meski dia mengakui kebanyakan peserta aksi merupakan anggota Front Pembela Islam. Dia masih belum tahu jumlah orang yang akan hadir dalam aksi kali ini.
Iwan berharap aksi ini bisa berjalan dengan lancar dan tertib serta tidak menganggu lalu lintas yang ada di sekitar Jalan Trunojoyo dan sekitarnya. Dia juga berharap aksi kali ini bisa berjalan sesuai dengan waktu dan tempat yang sudah disediakan.
"Titik kumpul di Masjid Al-Azhar. Kami mengimbau mereka di sana, tidak harus ke mabes polri, menutup jalan sehinga macet ganggu masyarakat, tapi aspirasi sampai dengan audiensi. Nanti ada pejabat yang ditunjuk untuk audiensi," ujarnya.
Iwan menerangkan, Polisi juga sudah menyiapkan personel dan kendaraan taktis untuk menyesuaikan kerawanan dan ancaman yang akan timbul. Personel ini, sambungnya, akan melibatkan Polda Metro Jaya, Mabes Polri dan Tentara Nasional Indonesia.
"Kami mengutamakan lagi kalau seandainya mereka berkumpul di satu tempat, tidak sampai harus di jalan, sehingga tidak menganggu lalu lintas, kemacetand an aspirasi tetap bisa sampai," katanya.
Untuk diketahui, Sekretaris Jenderal DPP FPI Habib Novel Bamukmin mengatakan aksi ini akan dimulai pada pukul 9.00 WIB. Tuntutan mereka adalah menghadap Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk bertindak tegas bila ada anggotanya yang terkait dengan kasus bentrokan FPI dan GMBI di Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Suara.com - "Kita pengennya Kapolri bisa menghadap, karena untuk bisa mengapresiasikan suara umat islam, aspirasi ulama Indonesia agar minta kapolda yang terlibat premanisme ini segera diturunkan," kata dia.
Novel mengatakan, aksi ini akan dimulai dengan Salat Dhuha bersama di Masjid Al-Azhar, Blok M, Jakarta Selatan. Setelah itu, para peserta aksi akan melakukan long March ke Mabes Polri dan melakukan aksi demonstrasi.
"Untuk massa yang akan ikut sulit prdiksi, bisa ratusan ribu, bisa jutaan. Karena ini mendadak, yang dari luar daerah belum persiapan, ya sejabodetak minimal, mungkin ratusan ribuanlah," ujar Novel.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan