Suara.com - Belakangan muncul anggapan bibit-bibit rezim otoriter bersemi di pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyangkal anggapan tersebut. Wiranto mengatakan langkah tegas aparat di era pemerintah Jokowi dilakukan untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.
"Saya jamin pemerintah Jokowi-JK tidak akan kembali masuk ke satu rezim otoriter," kata Wiranto usai menghadiri rapat pleno ke 14 MUI di gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).
Wiranto mengatakan tindakan pemerintah hanya untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan dalam memahami kebebasan. Pemerintah berharap masyarakat tetap menghormati hukum sebagai panglima tertinggi dalam memahami kebebasan berekspresi.
"Ketegasan dan praktik-praktik hukum yang dijalankan betul-betul hanya menjaga jangan sampai demokrasi yang berlandaskan kebebasan ini terlalu bebas, sehingga bisa lebih superior dari hukum. Jangan sampai hukum kita terasa lemah, tidak bisa menahan kebebasan itu agar bisa memahami kebebasan yang bertanggungjawab," katanya.
Dia berharap publik dapat memahami langkah aparat penegak hukum.
"Demo boleh, tatkala tidak tercapai kompromi. Itu boleh, dan ada aturannya, tapi tatkala aturan itu dilanggar itu ada langkah-langkah tegas dari aparat keamanan," kata Wiranto.
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari