Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas video dan foto dokumentasi aksi yang beredar di media sosial yang menunjukkan bendera Merah Putih dibubuhi tulisan Arab.
"Itu harus diusut," kata Tjahjo di DPR, Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Tjahjo yakin polisi sudah memiliki barang buktinya. Apalagi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah memerintahkan anggota untuk mengusut.
"Pak Kapolri sampaikan kemarin sedang menelusuri yang membawa bendera itu, perintahnya siapa, atau inisiatif sendiri, atau ada kebijakan dari ormas atau apa apapun," ujar Tjahjo.
Tjahjo menegaskan bahwa lambang negara harus dijaga.
"Jadi harus dijaga ini, kebhinnekaan harus dijaga, lambang lambang negara harus dijaga," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy meminta masyarakat berpikir positif dalam menyikapi video yang viral di media sosial yang menunjukkan bendera Merah Putih diberi kaligrafi.
"Kita positif saya. Kalau kita melihat bahwa anak-anak yang membuat bendera Pancasila ada tulisan la ilaha illallah itu ada euforia. Euforia cinta Tanah Air dan cinta kepada agama," kata Lukman di DPR.
Anggota Komisi II DPR menilai aksi tersebut merupakan gaya Islam Nusantara karena ingin menyatukan Indonesia dan keislaman.
"Kalau saya melihat, ini gaya-gaya Islam Nusantara. Karena dia ada euforia cinta tanah air maka bawa bendera Merah putih, tapi cinta juga kepada agama maka ditulis bendera Merah Putihnya dengan la ilaha illallah," kata dia.
Itu sebabnya, Lukman meminta jangan reaktif menanggapi hal tersebut.
Berita Terkait
-
Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
-
Potret Gubernur Riau Abdul Wahid Usai Jadi Tahanan KPK
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
Pemerintah Klaim Ada Kopdes Merah Putih Telah Raih Cuan Rp 200 Juta
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional