Front Pembela Islam menyambangi gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat mendorong organisasi Front Pembela Islam secepatnya dibubarkan. Menurut Henry sepak terjang laskar yang dipimpin Habib Rizieq Shihab sudah kuat untuk dijadikan dasar pembubaran.
"Saya cenderung untuk mengatakan sebaiknya cepat dibubarkan," kata Hendry usai menyerahkan surat ke Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan agar cepat menangkap dan menahan Rizieq, di Polda Metro Jaya, Jumat (20/1/2017).
Henry menilai FPI merupakan ormas yang memiliki ideologi yang berseberangan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Ormas yang dibentuk itu harus berdasarkan Pancasila kalau ada ormas yang tidak mengerti Pancasila seperti diketahui media massa, ya bubarkan," katanya
Henry akan mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk membubarkan organisasi tersebut.
"Mungkin secara formal saya akan sampaikan (usulan pembubaran FPI) dalam rapat dengan Kemendagri," kata Hendry.
"Saya cenderung untuk mengatakan sebaiknya cepat dibubarkan," kata Hendry usai menyerahkan surat ke Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan agar cepat menangkap dan menahan Rizieq, di Polda Metro Jaya, Jumat (20/1/2017).
Henry menilai FPI merupakan ormas yang memiliki ideologi yang berseberangan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Ormas yang dibentuk itu harus berdasarkan Pancasila kalau ada ormas yang tidak mengerti Pancasila seperti diketahui media massa, ya bubarkan," katanya
Henry akan mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk membubarkan organisasi tersebut.
"Mungkin secara formal saya akan sampaikan (usulan pembubaran FPI) dalam rapat dengan Kemendagri," kata Hendry.
Henry sudah siap diserang balik setelah memiliki sikap demikian. Bahkan, dia siap jika nanti dilaporkan ke polisi oleh FPI.
Komentar
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta