Sidang lanjutan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/1). [CNN/Safir Makki/Pool]
Lurah Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Yuli Hardi, menjadi saksi fakta pertama yang memberikan keterangan dalam sidang ketujuh perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).
Sebelum memberikan keterangan, Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto meminta kesediaan Yuli untuk bersumpah memberikan keterangan sejujur-jujurnya.
"Saudara nggak perlu takut. Saudara tahu masalah apa saudara dipanggil?" kata Dwiarso.
Yuli kemudian menyampaikan kesaksiannya ikut menghadiri kegiatan Ahok di Pulau Pramuka.
"Pertama, saya tahu dari TV. Kejadiannya di Pulau Pramuka, Selasa, 27 September tahun 2016. Kejadiannya di TPI (tempat pelelangan iklan) Pulau Pramuka. Saya ada di lokasi kejadian," kata Yuli.
Yuli mengatakan kegiatan Ahok saat itu dalam rangka peluncuran program budidaya ikan kerapu. Di sana, kata dia, Ahok menerangkan program bagi hasil 80 - 20 persen.
"Saat itu yang hadir warga, Pak Basuki, bupati (Kepulauan Seribu), kepala dinas perikanan. Sekitar 100 orang," kata dia.
Kemudian hakim bertanya kepada Yuli mengenai pidato Ahok yang kemudian menimbulkan kontroversi. Yuli mengatakan ucapan Ahok yang kemudian dipermasalahkan banyak orang lantaran mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat pidato.
"Dibohongi pakai surat Al Maidah (ayat) 51. Tapi pada saat kejadian saya nggak terlalu fokus ke pidato Pak Basuki. Pikiran saya ke kondisi wilayah saya. Saya awalnya melihat di siaran TV," kata Yuli.
Sepengetahuan Yuli setelah itu, muncul beragam reaksi masyarakat.
"Ada yang pro, kontra dan cuek," kata Yuli.
Sebelum memberikan keterangan, Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto meminta kesediaan Yuli untuk bersumpah memberikan keterangan sejujur-jujurnya.
"Saudara nggak perlu takut. Saudara tahu masalah apa saudara dipanggil?" kata Dwiarso.
Yuli kemudian menyampaikan kesaksiannya ikut menghadiri kegiatan Ahok di Pulau Pramuka.
"Pertama, saya tahu dari TV. Kejadiannya di Pulau Pramuka, Selasa, 27 September tahun 2016. Kejadiannya di TPI (tempat pelelangan iklan) Pulau Pramuka. Saya ada di lokasi kejadian," kata Yuli.
Yuli mengatakan kegiatan Ahok saat itu dalam rangka peluncuran program budidaya ikan kerapu. Di sana, kata dia, Ahok menerangkan program bagi hasil 80 - 20 persen.
"Saat itu yang hadir warga, Pak Basuki, bupati (Kepulauan Seribu), kepala dinas perikanan. Sekitar 100 orang," kata dia.
Kemudian hakim bertanya kepada Yuli mengenai pidato Ahok yang kemudian menimbulkan kontroversi. Yuli mengatakan ucapan Ahok yang kemudian dipermasalahkan banyak orang lantaran mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat pidato.
"Dibohongi pakai surat Al Maidah (ayat) 51. Tapi pada saat kejadian saya nggak terlalu fokus ke pidato Pak Basuki. Pikiran saya ke kondisi wilayah saya. Saya awalnya melihat di siaran TV," kata Yuli.
Sepengetahuan Yuli setelah itu, muncul beragam reaksi masyarakat.
"Ada yang pro, kontra dan cuek," kata Yuli.
Komentar
Berita Terkait
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya