Ketua Fraksi Partai Kesejahteraan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jazuli Juwaini menyoroti kicauan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah soal: Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela. Menurutnya, ada sisi positif dari kicauan fahri itu.
"Mungkin kalau sebenarnya yang dia soroti bukan persoalan mengemis atau pembantunya tapi di tengah tengah sulitnya masyarakat mencari kerja di dalam negeri sama dia ke luar negeri kok banyak orang luar negeri kerja di sini. Mungkin itu kalau positifnya," kata Jazuli di DPR, Rabu (25/1/2017).
Namun, anggota Komisi I DPR ini menganggap yang paling tahu soal maksud kicauan Fahri, adalah Fahri sendiri. "Ketua Fraksi PKS bukan juru tafsir Pak Fahri. Saya kira langsung saja ke Pak Fahri soal itu," kata dia.
Dia menambahkan, pernyataan Fahri merupakan pendapat personalnya dan tidak mewakili sikap Fraksi PKS. "Itu tanggung jawab personal bukan fraksi. Itu urusan pribadi," tutur Jazuli.
Sebagaimana diketahui, kicauan Fahri sebelumnya dianggap merendahkan profesi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Bahkan, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri turut merespons kicauan Fahri tersebut.
"Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela," begitu bunyi kicauan Fahri yang diunggah Selasa subuh, pukul 04.14 WIB.
Setelah menghapus kicauan tersebut, Fahri akhirnya meminta maaf atas pernyataannya.
Baca Juga: Begini Kemarahan Buruh Migran Hongkong ke Fahri Hamzah
Berita Terkait
-
Polisi Belum Terima Laporan Kasus Fahri yang Bikin Buruh Marah
-
Tanggapi Tweet Fahri Soal 'Babu', Rieke Nilai Tak Ada yang Salah
-
Begini Kemarahan Buruh Migran Hongkong ke Fahri Hamzah
-
Hapus Cuitan Usai di-Bully, Fahri Hamzah Beberkan Sebabnya
-
Fahri Hamzah Tulis "Babu", Melanie Subono: Mulut Anda Keterlaluan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
-
Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
-
Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
-
Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah