Suara.com - Buntut kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unisi UII Yogyakarta yang menelan korban jiwa tiga mahasiswa, publik pun merespon dengan penuh kemarahan dan rasa geram. Kegeraman itu antara lain disalurkan melalui laman Facebook Mapala Unisi, yang hingga Rabu (25/1/2017) malam ini terus dibanjiri kritik, hujatan, bahkan makian.
Publik tampaknya terutama geram karena sampai saat ini belum ada komentar maupun penjelasan resmi dari pihak Mapala Unisi. Buktinya, kata-kata "pengecut" dan lain sebagainya pun banyak dilantarkan netizen di laman media sosial tersebut.
Ungkapan kemarahan netizen bahkan memenuhi hampir semua postingan di akun itu. Tidak terkecuali pada postingan ucapan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, juga di postingan tentang aksi sosial organisasi tersebut ke Aceh.
"Senior gila hormat, jiwanya juga ikut gila. Pengecut, setelah terbongkar semua langsung ketakutan pada sembunyi. Pengecut," tulis pemilik akun Manda Rizky.
"Orang orang yang mentalnya bully dan membiarkan itu terjadi sampe anak orang meninggal ga akan dapet tempat di masyarakat . Sengsara dunia akhirat . Cocoknya busuk di penjara . Amin . (Pasti banyak yang doa kaya gini buat kalian. Ngumpetlah selayaknya pengecut )" tulis akun Ajeng Ayu Okliwati pula.
"Gunung kalian daki, alam kalian sayang, junior kalian hajar smpk mati.. Tolong jelaskan ideologi tolol kalian ini !" tulis netizen lainnya dengan akun Pandu Hapsara.
"Buat senior MAPALA UNISI, malulah pada diri kalian sendiri!!! Tinggal tunggu waktu saja sampai panitia dan penyiksa dipenjara... Buat junior MAPALA UNISI yang terlanjur masuk, lebih baik kalian keluar sekarang... sayangi nyawa kalian!!!" tulis akun Imran Muhammad Fajar pula.
"Ketuanya mana? ga berani menemui keluarga korban? Oh pengecut, ya pantes. Memang mendaki gunung tak sesusah memikul tanggung jawab bung. Apalagi sampe ngilangin nyawa anak orang. Tiga kali," tulis Rafsanzani Ayyas di bagian lainnya.
"Coba tanya panitianya. Haryono tegie, Denny wahyudi, Jembeng Unisi. Tadi sekilas liat di grup Mapala Unisi (huruf kecil). Tapi barusan itu grup gak bisa dibuka lagi," tulis Nayla Fitri Alya pula berkomentar.
Bukan hanya khalayak umum, kritik keras juga tak ketinggalan disampaikan orang-orang yang tampaknya juga sesama aktivis pencinta alam. Salah satu contohnya seperti yang dituliskan pemilik akun Dhany Petrucci.
"Dlm diksar tidak diajarkan jd pengecut. Klarifikasi... Jangan diam.. Bersihkan nama mapala unisi. Bersihkan citra mapala secara umum diseluruh indonesia!!! Salam lestari!!" tulisnya.
Seperti diberitakan, adapun kegiatan Diksar Mapala Unisi itu sendiri berlangsung pekan lalu di lereng Gunung Lawu. Tiga korban meninggal atas nama Ilham Nur Padmi Listiadi, Syait Asyam dan Muhammad Fadli adalah peserta yang merupakan mahasiswa yunior, serta diduga menjadi korban kekerasan para seniornya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih