Menteri Hukum daan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly mengatakan bahwa dengan terbitnya Keputusan Presiden (Kappres) grasi Antasari Azhar, yang bersangkutan bebas murni. Dalam Keppres grasi tersebut berisi pengurangan hukuman Antasari enam tahun.
"Iya, saya kira karena 2/3 (masa hukuman) selesai, jadi pas. Bebas murni," kata Yasonna di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1/2017) kemarin.
Antasari bebas bersyarat pada 10 November 2016 lalu setelah menjalani hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Tangerang, Banten, atas kasus pembunuhan terhadap bos PT. Putra Rajawali Banjara Nasarudin Zulkarnaen. Dengan keluarnya grasi dari Jokowi tersebut, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu bebas.
"Kalau sudah selesai kan bukan bebas murni lagi namanya, ya bebas. Tidak perlu menjalani lagi karena sudah ada grasi," ujar dia.
Sebelumnya Antasari merasa dizalimi dalam kasus pembunuhan Nasarudin, dia sampai sekarang tidak mengakui sebagai otak yang menyuruh pembunuhan terhadap bos PT Putra Rajawali Banjara tersebut. Terkait hal itu, Yasonna mengaku Pemerintah akan melihat dan mengkaji ulang kejanggalan dalam kasus Antasari itu.
"Ya kalau Pak Antasari merasa dizalimi kita lihat saja. Karena bayangkan saja, keluarga korban sendiri merasa beliau tidak (otak pembunuh Nasarudin). Keluarga Nasarudin sendiri mengatakan sering ketemu, dan banyak kejanggalan-kejanggalan, baik dari sisi forensik dan lain-lain," tutur dia.
Apakah Pemerintah akan mengusut kembali kasus tersebut?
"Biarlah dulu Pak Antasari yang menyampaikan itu, kalau penegakkan hukum kan harus merespon. Kan sudah ada pengaduan Pak Antasari, kita lihat saja lah," terang dia.
Sementara itu, sore ini Presiden Joko Widodo akan menerima mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/1/2017). Namun belum diketahui apa yang akan dibicarakan Jokowi dengan Antasari dalam pertemuan itu.
Baca Juga: Johan Budi Tak Tahu Materi Pembahasan Jokowi dan Antasari
Berita Terkait
-
Jokowi Berikan KIP Kepada Ribuan Siswa Yatim Piatu Se-Jabodetabek
-
Johan Budi Tak Tahu Materi Pembahasan Jokowi dan Antasari
-
Pengacara Antasari Tak Tahu Materi Pertemuan Jokowi dan Kliennya
-
Ada Apa Ini, Usai Beri Grasi, Jokowi Terima Antasari di Istana
-
Antasari Ingin Bongkar Otak Pembunuhan, Ini Tanggapan Demokrat
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026
-
Lewat Aklamasi, Budi Arie Lanjut Pimpin Projo 2025-2030
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara