Sidang lanjutan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/1). [CNN/Safir Makki/Pool]
Emosi terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik ketika menyampaikan keberatan atas kesaksian Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin dalam sidang perkara dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Setelah mendengarkan jawaban-jawaban dan mempelajari latar belakang Ma'ruf, Ahok mempertanyakan kredibilitas dan netralitasnya sebagai saksi fakta yang dihadirkan jaksa penuntut umum.
Ahok mengancam akan mempermalukan seluruh saksi yang memberikan keterangan tidak benar di persidangan.
"Kalau anda mendzholimi saya, yang anda lawan adalah Tuhan yang maha kuasa, yang maha esa. Dan saya akan buktikan satu persatu dipermalukan," kata Ahok.
Setelah mendengarkan jawaban-jawaban dan mempelajari latar belakang Ma'ruf, Ahok mempertanyakan kredibilitas dan netralitasnya sebagai saksi fakta yang dihadirkan jaksa penuntut umum.
Ahok mengancam akan mempermalukan seluruh saksi yang memberikan keterangan tidak benar di persidangan.
"Kalau anda mendzholimi saya, yang anda lawan adalah Tuhan yang maha kuasa, yang maha esa. Dan saya akan buktikan satu persatu dipermalukan," kata Ahok.
Salah satu bagian yang menarik perhatian dalam pemeriksaan Ma'ruf tadi adalah pengakuan Ma'ruf pernah melakukan pertemuan dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Pertemuan tersebut berlangsung di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, pada hari Jumat ( 1/10/2017), di Jalan Kramat, Jakarta Pusat.
Tetapi, Ma'ruf membantah dugaan ditelepon Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono agar mengatur pertemuan pertemuan dengan Agus dan Sylviana di kantor PBNU, kemudian diminta segera mengeluarkan fatwa penistaan agama terhadap Ahok.
Setelah mendengarkan semua keterangan Ma'ruf dan menduga ada sebagian yang tidak jujur, Ahok dan tim pengacara akan mengambil langkah hukum.
Ma'ruf tidak akan menarik pernyataannya.
"Ya tetap pada keterangan saya, cuma saya keberatan dianggap mendukung pasangan nomor satu. Padahal, tidak ada kaitannya," kata Ma'ruf.
"Soal kunjungan ke PBNU itu nggak ada hubungannya dengan dukung mendukung. Tidak ada hubungan dengan calon manapun," Ma'ruf menambahkan
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional