Suara.com - Pertarungan militer AS terhadap propaganda online Negara Islam (ISIS) dilaporkan gagal karena staf bertugas dengan tanggung jawab tidak efisien dalam memerangi proliferasi kelompok ekstrimis online.
Program Pentagon tersebut disebut WebOps, diduga gagal akibat maraknya tindakan korupsi dan mempekerjakan orang dengan pengetahuan yang terbatas tentang Islam dan bahasa Arab dan budaya.
WebOps adalah operasi psikologis yang bertujuan untuk menggagalkan kekuatan ISIS dan jangkauannya diperluas dengan internet. Namun, menurut penyelidikan AP, staf program WebOps tidak siap untuk menangani operasi tersebut.
"Salah satu hal tentang jihadis adalah mereka sangat lancar berbahasa Arab," kata salah seorang karyawan WebOp yang tidak ingin disebutkan namanya.
Namun, menurut beberapa mantan pekerja WebOps, berbasis Alabama Colsa Corp, yang menjalankan program Pentagon, telah menghadapi tantangan dalam mempekerjakan orang dengan bahasa Arab dan keahlian budaya. Para pekerja juga membutuhkan izin keamanan untuk menangani berbagai berkas yang sifatnya rahasia.
Program ini diduga mempekerjakan "ahli" yang sering mencampur bahasa dan dialek khusus untuk sekte Islam tertentu.
Menurut seorang mantan karyawan WebOps, seorang rekan yang bertugas menganalisis materi bahasa Arab, membuang sejumlah besar data. spesialis itu mengatakan, dia kemudian menyadari bahwa rekannya telah dibuang data yang dia pikir adalah dalam bahasa Farsi dan Urdu, ketika pada kenyataannya itu dalam bahasa Arab. [IB Times]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat