Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut mengomentari aksi penyadapan kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Anies menjelaskan lengkap soal penyadapan di Indonesia.
Menurut Anies, kecil kemungkinan penyadapan yang dilakukan ke telepon SBY dan Ketua MUI Ma'ruf Amin dilakukan oleh aparat negara.
"Penyelenggaran negara, maka semua kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang bisa dijelaskan kepada publik. Bisa dengan Kata-kata, keputusan, langkah, itu semua atas nama negara," kata Anies di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).
Kata dia, setiap kegiatan kenegaraan yang dilakukan oleh lembaga negara maupun pejabat lembaga tersebut, maka harus dipertanggungjawabkan kepada publik. Sebab dikerjakan atas nama negara.
"Karena itu, menjadi pejabat negara harus siap untuk segalanya, agar terbuka," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa kegiatan penyadapan pembicaraan seseorang melalui telepon hanya dapat dilakukan oleh otoritas-otoritas tertentu dengan prosedur yang telah diatur.
"Adapun soal penyadapan dan lain-lain, setahu saya ada aturannya dan ada otoritas-otoritas yang bisa diberikan kepada pihak tertentu untuk melakukan penyadapan bila diperlukan," kata Anies.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi