Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Boy Rafli usai menemui 5 saksi kunci di RS Pulomas, Jakarta, Sabtu (31/12/2016). [Suara.com/Adie Prasetyo]
Penyidik masih mengusut kasus penemuan paket berisi 36 tartu tanda penduduk elektronik palsu dari Kamboja yang ditemukan bea cukai di terminal kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat (3/2/2016) lalu.
"Sedang diselidiki dan saat ini juga fakta faktanya belum terdokumen, jadi fakta faktanya yang mengatakan itu ada belum terdokumen," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amat di Polda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017).
Boy belum dapat memastikan paket tersebut dikirim lewat perusahaan apa.
"Saya belum bisa pastikan. Sedang dicek kebenarannya ya," katanya.
Polisi, katanya, masih menunggu hasil koordinasi dengan Komisi II DPR yang sebelumnya mendapatkan informasi pengiriman paket dan menemui pimpinan kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamagun, Jakarta Timur, Kamis (9/2/2017).
"Nanti kami lihat (informasinya) seperti apa. Nanti sangat bagus kami padukan temuan dari Komisi Dua itu bisa jadi informasi penting, jadi sangat bagus untik itu bisa diinformasikan kepada Polri," kata dia.
Selain menemukan 36 e-KTP, bea cukai juga menemukan 32 Nomor Pokok Wajib Pajak, dan satu buku tabungan Bank Central Asia berisi saldo Rp500 ribu serta satu kartu Anjungan Tunai Mandiri.
Sebelumnya beredar isu paket berisi e-KTP palsu tersebut dikirim untuk kepentingan pilkada.
Boy meminta agar masyarakat Jakarta tetap tenang dalam menanggapi isu.
"Ya memang masyarakat ya perlu waspada, jadi menjelang pilkada ini ada hal hal yang sifatnya sengaja digulirkan. Intinya sebenarnya ingin menimbulkan keresahan, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap penyelenggaraan pemilu," kata dia.
"Sedang diselidiki dan saat ini juga fakta faktanya belum terdokumen, jadi fakta faktanya yang mengatakan itu ada belum terdokumen," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amat di Polda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017).
Boy belum dapat memastikan paket tersebut dikirim lewat perusahaan apa.
"Saya belum bisa pastikan. Sedang dicek kebenarannya ya," katanya.
Polisi, katanya, masih menunggu hasil koordinasi dengan Komisi II DPR yang sebelumnya mendapatkan informasi pengiriman paket dan menemui pimpinan kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamagun, Jakarta Timur, Kamis (9/2/2017).
"Nanti kami lihat (informasinya) seperti apa. Nanti sangat bagus kami padukan temuan dari Komisi Dua itu bisa jadi informasi penting, jadi sangat bagus untik itu bisa diinformasikan kepada Polri," kata dia.
Selain menemukan 36 e-KTP, bea cukai juga menemukan 32 Nomor Pokok Wajib Pajak, dan satu buku tabungan Bank Central Asia berisi saldo Rp500 ribu serta satu kartu Anjungan Tunai Mandiri.
Sebelumnya beredar isu paket berisi e-KTP palsu tersebut dikirim untuk kepentingan pilkada.
Boy meminta agar masyarakat Jakarta tetap tenang dalam menanggapi isu.
"Ya memang masyarakat ya perlu waspada, jadi menjelang pilkada ini ada hal hal yang sifatnya sengaja digulirkan. Intinya sebenarnya ingin menimbulkan keresahan, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap penyelenggaraan pemilu," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Filipina dan Kamboja Justru Lebih Baik dari Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23
-
120 Ribu Warga Mengungsi Akibat Konflik Kamboja-Thailand
-
CEK FAKTA: Thailand Jatuhkan Asap Beracun di Kamboja?
-
Dijebak Rekan Kerja, WNI Dijual ke Kamboja dan Diancam Jadi Korban Perdagangan Organ
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar