Suara.com - Impor ilegal Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) palsu dari Kamboja dan Laos dinilai tidak terkait penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 101 daerah, yang akan digelar Rabu (15/2/2017) pekan depan.
Penilaian itu merupakan kesimpulan Komisi II DPR RI, sebagai pihak yang menemukan adanya e-KTP ilegal dari kedua negara tersebut di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (9/2).
“Komisi II tugasnya adalah memastikan apakah temuan e-KTP yang berasal dari Kamboja dan Laos itu terkait kepentingan manipulasi pilkada atau tidak. Ternyata, setelah kami periksa, tidak ada unsur yang mengarah ke hal tersebut,” Ketua Komisi II, Zainudin Amali, Jumat (10/2).
Ia memastikan, penilaian Komisi II itu tidak dibuat secara serampangan. Awalnya, Komisi II menerima informasi terdapat 450 ribu e-KTP ilegal asal dua negara tersebut yang diimpor ke Indonesia untuk mencurangi jumlah pemilih dalam pilkada.
Namun, kata Amali, Komisi II hanya menemukan 35 lembar e-KTP asal luar negeri yang disita Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan RI. Jumlah tersebut sangat timpang dan tak signifikan kalau dinilai untuk mencurangi pilkada.
“Hanya 35 lembar e-KTP yang ditemukan, nah mau apa? Ya Komisi II anggap selesai, tak ada indikasi untuk kecurangan pilkada. Apalagi, selain e-KTP, ditemukan juga kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), buku tabungan, dan kartu ATM,” tukas Amali.
Ia mencurigai, e-KTP asal luar negeri tersebut justru digunakan untuk kejahatan ekonomi, karena ditemukan berbarengan dengan kartu NPWP serta ATM palsu.
"Kami mencurigai itu untuk kejahatan ekonomi. Itu ranahnya kepolisian dan bea cukai. Kami tak mau ikut mencampuri urusan tersebut,” tandas politikus Partai Golongan Karya itu.
Baca Juga: ''Palu-arit'' di Masjid dan Pesantren, Polisi Anggap Provokasi
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil