Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian berbicara keras tentang kasus pengiriman paket berisi sekitar 36 kartu tanda penduduk elektronik palsu dari Kamboja yang ditemukan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
"Apakah mungkin ada pihak ketiga? Dan kalau pilkada begini, ini adu inteligen, ngeri juga, untuk saling membusukkan, untuk saling menjatuhkan, bisa saja kampanye hitam terjadi," kata Tito ketika memberikan kuliah umum di Universitas Ibnu Chaldun, Jalan Pemuda 1, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/2/2017).
Selain berisi e-KTP palsu, di dalam paket yang dikirim melalui perusahaan Fedex tersebut juga ada 32 kartu nomor pokok wajib pajak dan buku tabungan serta kartu ATM. Paket tersebut ditujukan untuk Leo yang beralamat di Jalan Taman Surya V, Blok GG 4, nomor 17, Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.
Tito mengatakan penyidik tengah melacak asal dan tujuan paket tersebut, juga apakah ada kaitan dengan usaha untuk memperkeruh keadaan menjelang pilkada.
"Kemudia n yang sekarang kami selidiki, satu, apakah ini murni pengiriman melibatkan si penerima, dan kebetulan si penerima ini punya kaitan dengan salah satu pasangan calon, akan kami telusuri, kemungkinan timnya, bukan pasangannya, tapi timnya," kata Tito.
Barang bukti paket tersebut telah diserahkan bea cukai ke polisi dan sekarang sedang digarap.
"Kami juga baru dapat pelimpahan dari bea cukai, informasi barangnya dari Kamboja, ada alamat yang dikirimkan, di daerah kota. Tapi, kami tidak bisa langsung ambil keputusan, ini permasalahan ini aksi-aksi intelijen, saling bermain ini, bahaya sekali ini, saya pikir kita perlu tunggu sampai penyelidikan tuntas," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Praperadilan Ditolak! Hakim Tegaskan Penyidikan Kasus e-KTP Paulus Tannos Tetap Jalan
-
Nasib Praperadilan Buron E-KTP Paulus Tannos Ditentukan Besok, KPK Yakin Hakim Tolak Mentah-mentah
-
Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos Gugat Praperadilan, KPK: DPO Tak Punya Hak
-
Paulus Tannos Gugat Penetapan Tersangkanya: Dalil Praperadilan Lawan KPK Dipaparkan di PN Jaksel
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf